@phdthesis{repoupi145303, title = {BIAS PERILAKU DAN PERSEPSI KEADILAN DALAM KEPATUHAN PAJAK WAJIB PAJAK PERUSAHAAN DI INDONESIA: PERAN MODERASI VARIASI BUDAYA DAN TEKNOLOGI DIGITAL}, month = {August}, note = {ID SINTA Dosen Pembimbing : Nugraha: 5994754 Disman: 5991816 Maya Sari: 5984857}, school = {Universitas Pendidikan Indonesia}, year = {2025}, author = {Bachtiar Dewantara, - and Nugraha, - and Disman, - and Maya Sari, -}, url = {https://repository.upi.edu/}, keywords = {Bias perilaku, persepsi keadilan, kepatuhan pajak, variasi budaya, teknologi digital Behavioral bias, perception of fairness, tax compliance, cultural variation, digital technology}, abstract = {BIAS PERILAKU DAN PERSEPSI KEADILAN DALAM KEPATUHAN PAJAK WAJIB PAJAK PERUSAHAAN DI INDONESIA: PERAN MODERASI VARIASI BUDAYA DAN TEKNOLOGI DIGITAL. Bachtiar Dewantara (NIM. 2110154), di bawah tim promotor Prof. Dr. Nugraha, SE. Ak. M.Si, CA, CPA., CFP (Ketua Promotor). Prof. Dr. Disman, M.S. (ko-promotor), dan Dr. Maya Sari, S.E., M.M. (anggota promotor). Kepatuhan pajak perusahaan menjadi isu strategis dalam optimalisasi penerimaan negara, namun masih rentan terhadap pengaruh bias perilaku dan persepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bias optimisme, bias status quo, bias heuristik, efek framing, dan persepsi keadilan terhadap kepatuhan pajak perusahaan di Indonesia, serta menguji peran variasi budaya dan teknologi digital sebagai variabel moderasi. Peran variasi budaya dan teknologi digital ini dapat mengisi kesenjangan penelitian (research gaps). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner sebagai instrumen utama, disebarkan kepada Wajib Pajak Badan di seluruh Indonesia. Sebanyak 384 responden diperoleh melalui teknik proportional random sampling. Analisis dilakukan secara deskriptif menggunakan Partial Least Squares (PLS) dan verifikatif melalui analisis regresi moderasi. Hasil menunjukkan bahwa bias optimisme dan persepsi keadilan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak, sementara bias status quo, heuristik, dan efek framing tidak signifikan. Variasi budaya dan teknologi digital memoderasi hubungan antara bias perilaku tertentu dengan kepatuhan pajak, mengindikasikan bahwa konteks sosial dan digital memengaruhi persepsi dan respons wajib pajak. Temuan ini menawarkan kontribusi baru dalam literatur kepatuhan pajak melalui integrasi pendekatan behavioral dengan faktor kontekstual. Implikasi praktisnya, otoritas pajak dapat merancang strategi kepatuhan berbasis pemahaman perilaku dan pemanfaatan teknologi digital. Kata kunci: Bias Perilaku, Persepsi Keadilan, Kepatuhan Pajak, Variasi Budaya, Teknologi Digital.} }