@phdthesis{repoupi145033, title = {ASOSIASI TINGKAT AKTIVITAS FISIK DAN SEDENTARY BEHAVIOR DENGAN KEJADIAN SYNDROM METABOLIK PADA REMAJA}, month = {July}, year = {2025}, school = {Universitas Pendidikan Indonesia}, note = {https://scholar.google.com/citations?hl=en\&user=uxGJMe0AAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Dr. Dian Budiana, M.Pd : 5984830 Wildan Alfia Nugroho, M.Or: 6745719}, url = {https://repository.upi.edu}, keywords = {Aktivitas fisik, Sedentary behavior , Syndrom metabolik Physical Activity , Sedentary Behavior , Metabolic Syndrome}, abstract = {Pola aktivitas fisik anak masa kini telah mengalami pergeseran dari zaman dulu yang lebih banyak bergerak menjadi lebih sedikit beraktivitas fisik. Jumlah energi yang dikeluarkan untuk aktivitas fisik seperti bermain bola, petak umpet atau lompat tali lebih besar jika dibanding dengan hanya duduk di depan komputer atau bermain dengan Smartphone. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengubah pola aktifitas fisik bagi anak yang kurang mengenal gerak dan untuk mengetahui apakah aktifitas gerak dapat mencegah gaya hidup tidak sehat. Metode yang dipakai didalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Jumlah sampel yang berpartisipasi sebanyak 26 siswa. Instrumen yang dipakai untuk menganalisis aktivitas fisik adalah International Physical Activity Questionnaire for Older Children (IPAQ-C) dan Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) untuk tes sedentary behavior lalu tes syndrom metabolik melalui 4 tes kesehatan yaitu lingkar pinggang, pengukuran tensi darah, tes gula darah serta tes kolestrol. Analisis data yang dipakai adalah crosstab dan uji korelasi spearman pada aplikasi SPSS. Hasil yang diperoleh dari uji crosstab adalah aktivitas fisik yang tergolong tinggi dengan jumlah 35\%, sedentary behavior yang tergolong rendah dengan jumlah 42\% serta syndrom metabolik yang tergolong rendah dengan jumlah 100\%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang saling terkait antara ketiga variabel penelitian. Dan pada uji korelasi spearman didapatkan hasil bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan diantara aktivitas fisik ke syndrom metabolik dan sedentary behavior pada syndrom metabolik. Pola aktivitas fisik anak masa kini telah mengalami pergeseran dari zaman dulu yang lebih banyak bergerak menjadi lebih sedikit beraktivitas fisik. Jumlah energi yang dikeluarkan untuk aktivitas fisik seperti bermain bola, petak umpet atau lompat tali lebih besar jika dibanding dengan hanya duduk di depan komputer atau bermain dengan Smartphone. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengubah pola aktifitas fisik bagi anak yang kurang mengenal gerak dan untuk mengetahui apakah aktifitas gerak dapat mencegah gaya hidup tidak sehat. Metode yang dipakai didalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Jumlah sampel yang berpartisipasi sebanyak 26 siswa. Instrumen yang dipakai untuk menganalisis aktivitas fisik adalah International Physical Activity Questionnaire for Older Children (IPAQ-C) dan Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) untuk tes sedentary behavior lalu tes syndrom metabolik melalui 4 tes kesehatan yaitu lingkar pinggang, pengukuran tensi darah, tes gula darah serta tes kolestrol. Analisis data yang dipakai adalah crosstab dan uji korelasi spearman pada aplikasi SPSS. Hasil yang diperoleh dari uji crosstab adalah aktivitas fisik yang tergolong tinggi dengan jumlah 35\%, sedentary behavior yang tergolong rendah dengan jumlah 42\% serta syndrom metabolik yang tergolong rendah dengan jumlah 100\%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang saling terkait antara ketiga variabel penelitian. Dan pada uji korelasi spearman didapatkan hasil bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan diantara aktivitas fisik ke syndrom metabolik dan sedentary behavior pada syndrom metabolik.}, author = {Rivana Nur Mariani, - and Dr. Dian Budiana{,} M.Pd, - and Wildan Alfia Nugroho{,} M.Or, -} }