%K self-injury, kontrol diri, remaja SMP, bimbingan konseling self-injury, self-control, adolescents, junior high school, guidance and counseling %A - Lili Shabrina Nurisnaeni W %A - Ipah Saripah %A - Aam Imaddudin %D 2025 %L repoupi144989 %O https://scholar.google.com/citations?hl=en ID SINTA Dosen Pembimbing: Ipah Saripah: 5995090 Aam Imaddudin: 6092659 %X Self-injury merupakan perilaku melukai diri sendiri tanpa adanya niat bunuh diri, yang umumnya muncul akibat kesulitan dalam mengelola emosi. Fenomena ini banyak terjadi pada remaja, termasuk siswa SMP, sebagai bentuk pelampiasan emosi negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kontrol diri individu yang melakukan self-injury pada siswa SMP. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus pada tiga siswa yang memiliki riwayat self-injury. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara kualitatif dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kontrol diri pada aspek perilaku, pikiran, dan pengambilan keputusan. Beberapa partisipan masih kesulitan menahan dorongan melukai diri, sementara yang lain mulai menggunakan cara adaptif seperti mendengarkan musik atau bercerita kepada teman. Faktor internal (emosi, kognisi, kepribadian) dan faktor eksternal (keluarga, teman sebaya, sekolah) berpengaruh besar terhadap kontrol diri. Self-injury is a behavior of deliberately harming oneself without suicidal intent, often arising from difficulties in regulating emotions. This phenomenon is common among adolescents, including junior high school students, as a way of releasing negative feelings. This study aims to explain the self-control of individuals engaging in self-injury among junior high school students. A qualitative case study approach was applied, involving three students with self-injury experiences. Data were collected through observation, interviews, and documentation, then analyzed qualitatively using triangulation. The findings reveal differences in self-control across behavioral, cognitive, and decision-making aspects. Some participants struggled to resist self-harm impulses, while others began to adopt adaptive strategies such as listening to music or confiding in peers. Both internal factors (emotions, cognition, personality) and external factors (family, peers, school environment) significantly influence self-control. These results provide valuable insights for teachers and counselors in preventing and addressing self-injury. %I Universitas Pendidikan Indonesia %T GAMBARAN KONTROL DIRI PELAKU SELF INJURY PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA