TY  - THES
PB  - Universitas Pendidikan Indonesia
Y1  - 2025/08/26/
ID  - repoupi144971
KW  - VoIP
KW  -  Asterisk
KW  -  Opus
KW  -  PESQ
KW  -  MOS
KW  -  Kualitas Suara
KW  -  Jaringan. 

VoIP
KW  -  Asterisk
KW  -  Opus
KW  -  PESQ
KW  -  MOS
KW  -  Sound Quality
KW  -  Network.
TI  - PENGEMBANGAN SISTEM VOIP BERBASIS ASTERISK DENGAN CO-DEC OPUS UNTUK SIARAN LAPANGAN
N1  - https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=tiS5L30AAAAJ

ID SINTA Dosen Pembimbing:
Iwan Kustiawan: 5996452
M1  - other
N2  - Penelitian ini mengatasi keterbatasan sistem komunikasi tradisional seperti 
Studio Transmitter Link (STL) dan Public Switched Telephone Network (PSTN) 
dalam siaran lapangan, yang mendorong adopsi Voice over Internet Protocol 
(VoIP) berbasis Asterisk. Tujuan utama penelitian adalah mengevaluasi performa 
codec Opus dibandingkan codec tradisional (G.711 A-law, G.711 U-law, G.722, 
GSM-FR) dalam hal kualitas audio, serta menganalisis kemampuan server Asterisk 
menangani komunikasi suara waktu nyata dalam berbagai kondisi jaringan. Metode 
penelitian melibatkan implementasi sistem VoIP berbasis Asterisk dengan codec 
Opus, diikuti pengujian Quality of Service (QoS) meliputi jitter, packet loss, 
bandwidth, dan latency. Kualitas suara dievaluasi secara objektif menggunakan 
PESQ (ITU-T P.862) dan subjektif melalui MOS (ITU-T P.800) dengan 25 
partisipan, dalam tiga skenario jaringan: stabil, padat, dan sangat padat. Hasil 
menunjukkan codec Opus unggul dalam kualitas suara, mencapai skor MOS-PESQ 
rata-rata 3.125 (kategori 'Baik') dan MOS subjektif 4.28 (kategori 'Sangat Baik'). 
Opus juga menunjukkan ketahanan terhadap packet loss (rata-rata 0.184%) 
meskipun dengan konsumsi bandwidth tertinggi (rata-rata 144.62 kbps). G.722 
menempati posisi kedua dengan MOS-PESQ 2.929 dan MOS subjektif 3.76. GSM
FR menunjukkan kualitas terendah (MOS-PESQ 1.962, MOS subjektif 3.20) 
namun paling efisien bandwidth (rata-rata 28.88 kbps). Analisis korelasi Pearson 
antara PESQ dan MOS menunjukkan hubungan sangat kuat (r = 0.945, p < 0.05), 
memvalidasi PESQ sebagai prediktor andal. Dalam skenario jaringan padat dan 
sangat padat, performa semua codec menurun, namun Opus dan G.722 
menunjukkan ketahanan lebih baik. Penelitian ini menegaskan superioritas Opus 
untuk aplikasi VoIP yang membutuhkan kualitas suara tinggi dan adaptabilitas 
jaringan. 



This research highlights the limitations of traditional communication systems like the Studio Transmitter Link (STL) and the Public Switched Telephone Network (PSTN) in field broadcasting, advocating for Asterisk-based Voice over Internet Protocol (VoIP) systems instead. The primary aim is to evaluate the performance of the Opus codec compared to traditional codecs (G.711 A-law, G.711 U-law, G.722, and GSM-FR) in terms of audio quality while assessing the Asterisk server's ability to manage real-time voice communication across various network conditions. The methodology involves implementing a VoIP system based on Asterisk using the Opus codec, followed by Quality of Service (QoS) testing, which measures jitter, packet loss, bandwidth, and latency. Voice quality is evaluated both objectively, using the Perceived Evaluation of Speech Quality (PESQ, ITU-T P.862), and subjectively through the Mean Opinion Score (MOS, ITU-T P.800) with 25 participants in three network scenarios: stable, congested, and highly congested. Results show that the Opus codec excels, achieving an average MOS-PESQ score of 3.125 (Good) and a subjective MOS of 4.28 (Very Good). Opus exhibits low packet loss (0.184%) but high bandwidth consumption (144.62 kbps). G.722 ranks second in quality, while GSM-FR proves bandwidth-efficient but scores the lowest in audio quality. Correlation analysis reveals a strong relationship (r = 0.945, p < 0.05), confirming PESQ as a reliable predictor. Overall, this research confirms Opus's superiority for VoIP applications requiring high audio quality and network adaptability.
AV  - restricted
UR  - https://repository.upi.edu/
A1  - Ahmad Ali Yasin, -
A1  - Iwan Kustiawan, -
ER  -