%O https://scholar.google.com/citations?hl=en

ID Sinta Dosen Pembimbing:
Yanti Shantini: 5994917
Eko Sulistiono: 6722048
%L repoupi144896
%X Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk modal sosial yang berkembang dalam masyarakat sebagai penopang pemberdayaan lansia, mengidentifikasi peran modal sosial dalam penyelenggaraan Sekolah Lansia Kemuning, serta mendeskripsikan pelaksanaan program dalam meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup lansia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di sekitar Sekolah Lansia Kemuning memiliki modal sosial yang kuat, yang tercermin melalui jaringan sosial yang aktif, relasi berbasis kepercayaan, norma sosial yang mengikat, kolaborasi partisipatif, dan praktik aksi kolektif. Modal sosial tersebut berkontribusi terhadap peningkatan akses lansia terhadap dukungan sosial, terbentuknya mekanisme kontrol sosial informal, serta peningkatan keterlibatan lansia sebagai agen perubahan sosial. Sekolah Lansia Kemuning diselenggarakan secara terstruktur melalui penguatan kelembagaan, penerapan kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan lansia, serta pelaksanaan kegiatan yang mencakup edukasi kesehatan, pelatihan keterampilan hidup, pelestarian budaya, dan penguatan spiritual. Simpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa modal sosial merupakan faktor kunci dalam keberhasilan pemberdayaan lansia berbasis komunitas. Model Sekolah Lansia Kemuning efektif menciptakan lingkungan yang mendorong kemandirian, keberdayaan, dan partisipasi aktif lansia, serta dapat direplikasi di wilayah lain sebagai strategi berkelanjutan dalam peningkatan kualitas hidup lansia.

This study aims to analyze the forms of social capital present in the community that support elderly empowerment, identify the role of social capital in the organization of the Kemuning Elderly School, and describe the implementation of the program in enhancing the independence and quality of life of older adults. A qualitative approach with a case study design was employed. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and documentation, and were analyzed through the processes of data reduction, presentation, and conclusion drawing. The findings reveal that the community around Kemuning Elderly School possesses strong social capital, reflected in active social networks, trust-based relationships, binding social norms, participatory collaboration, and collective action. This social capital facilitates access to support, enables informal social control mechanisms, and encourages the elderly to act as agents of social transformation. The program is implemented through institutional strengthening, a curriculum tailored to elderly needs, and active participation in activities such as health education, life skills training, cultural preservation, and spiritual enrichment. The study concludes that social capital is a crucial factor in the success of community-based elderly empowerment. The Kemuning Elderly School model proves effective in fostering an environment that promotes independence, empowerment, and active participation among the elderly and holds potential for replication as a sustainable strategy to improve the quality of life for older adults in other communities.
%I Universitas Pendidikan Indonesia
%T PERAN MODAL SOSIAL 
DALAM PENGUATAN PEMBERDAYAAN SEKOLAH LANSIA: Studi Kasus di Sekolah Lansia Kemuning Kec.Cipanas Kab.Cianjur
%K modal sosial, pemberdayaan lansia, pendidikan komunitas, Sekolah Lansia Kemuning

social capital, elderly empowerment, community education, Kemuning Elderly School
%D 2025
%A - Octria Rahmayani
%A - Yanti Shantini
%A - Eko Sulistiono