TY - THES TI - ANALISIS PENGELOLAAN TEACHING FACTORY SEBAGAI STRATEGI LINK AND MATCH DENGAN DUNIA INDUSTRI DI SMK NEGERI 9 BANDUNG Y1 - 2025/10/31/ AV - restricted PB - Universitas Pendidikan Indonesia M1 - other N2 - Teaching Factory merupakan model pembelajaran yang mengintegrasikan praktik industri di dunia nyata ke dalam kurikulum pendidikan, yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa dengan membekali kemampuan secara hard skill dan juga soft skill yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) saat ini. Namun, berdasarkan data observasi tracer study dari sekolah menunjukkan bahwa tingkat keselarasan bekerja siswa masih kecil yang disebabkan karena adanya skill missmatch. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pelaksanaan Teaching Factory dalam konteks link and match dengan dunia industri untuk mengatasi skill missmatch yang terjadi, dengan fokus penelitian pada program keahlian kuliner di SMK Negeri 9 Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan menganalisis dalam aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Teaching Factory dalam konteks kolaborasi dengan mitra industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMK Negeri 9 Bandung telah menjalin kerjasama yang tertulis dalam perjanjian resmi (MoU/MoA) dan juga telah melibatkan industri dalam beberapa tahap pelaksanaan Teaching Factory. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya Teaching Factory di Sekolah Mengenah Kujuruan (SMK) mampu meningkatkan kolaborasi dengan dunia industri untuk mencapai link and match atau kesesuaian kompetensi siswa yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). The Teaching Factory (TEFA) is an instructional model that integrates real-world industrial practices into the vocational education curriculum. It is designed to equip students with a balanced combination of technical skills and soft skills aligned with the dynamic demands of the business and industrial sectors (DUDI). Through production-based learning and direct engagement with industry processes, TEFA aims to bridge the gap between what is taught in vocational schools and what is required in the workforce. However, despite policy efforts to promote link-and-match strategies in vocational education, data from SMK Negeri 9 Bandung continue to show a high unemployment rate among vocational high school (SMK) graduates. Furthermore, tracer studies conducted by schools suggest a low level of alignment between student competencies and job market expectations, indicating the persistence of a skill mismatch. This study aims to analyze the implementation of the teaching factory as a strategic approach to strengthen the link-and-match between schools and industry. Focusing on the Culinary Program at SMK Negeri 9 Bandung, this qualitative case study explores TEFA through the lenses of planning, implementation, and evaluation. The research also examines the nature of collaboration with industry partners. Findings indicate that formal partnerships (MoUs/MoAs) are in place and that industries are involved in key stages of the TEFA process. This suggests that Teaching Factory implementation can significantly enhance vocational-industry alignment. A1 - Rahma Nurul Syahida, - A1 - Woro Priatini, - A1 - Andreas Suwandi, - N1 - ID SINTA Dosen Pembimbing : Woro Priatini 6148424 Andreas Suwandi 6681654 UR - https://repository.upi.edu ID - repoupi144792 KW - Teaching Factory KW - Link and Match KW - Dunia Usaha dan Dunia Indsutri (DUDI) Teaching Factory KW - Link and Match KW - Industry ER -