%X ABSTRAK
Gummy bear merupakan permen jelly berbentuk beruang yang berbahan dasar zat pembentuk gel, gula, zat pewarna, dan zat perisa. Zat pewarna memiliki fungsi sebagai daya tarik visual produk sehingga konsumen tertarik untuk mengonsumsi gummy bear. Bunga telang (Clitoria Ternatea Linn) mengandung senyawa antosianin yang dapat menghasilkan pigmen warna sehingga dapat dijadikan sebagai pewarna alami pada makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk gummy bear menggunakan ekstrak bunga telang sebagai pengganti pewarna sintetis. Ekstrak diperoleh melalui perendaman bunga telang kering dan air mineral pada suhu 80°C. Metode penelitian yang digunakan adalah uji QDA oleh panelis ahli untuk menentukan formulasi terbaik dari starting recipe gummy bear dan uji daya terima oleh responden dengan rentang usia 15-35 tahun. Uji coba starting recipe gummy bear menghasilkan tiga sampel dengan kode sampel PS1, PS2, dan PS3, serta formulasi terbaik yaitu kode sampel PS3 yang memperoleh nilai uji QDA 4,6 pada indikator warna, 4,9 pada indikator bentuk, 4,5 pada indikator tekstur, 4,4 pada indikator rasa dan 4,6 pada indikator aroma. Uji daya terima produk gummy bear ekstrak bunga telang dengan kode sampel PT1 memperoleh rata-rata skor 91% pada indikator warna, 76% pada indikator bentuk, 79% pada indikator tekstur, 83% pada indikator rasa dan 95% pada indikator aroma dan rerata poin secara keseluruhan memperoleh 127 poin dengan persentase 85% yang menunjukkan kode sampel PT1 sangat disukai oleh responden secara keseluruhan. Kode sampel terpilih PT1 memiliki karakteristik berwarna biru pekat, transparan, berbentuk beruang, bertekstur kenyal, rasa manis dan asam yang seimbang, dan aroma lemon.

ABSTRACT
Gummy bear is a jelly candy in the shape of a bear made from gelling agents, sugar, coloring agents, and flavoring agents. Coloring agents serve as a visual appeal that attracts consumers to consume gummy bears. Butterfly pea flower (Clitoria ternatea Linn) contains anthocyanin compounds that produce pigments, making it a potential natural food coloring. This study aimed to develop gummy bear products using butterfly pea flower extract as a substitute for synthetic dyes. The extract was obtained by soaking dried butterfly pea flowers in mineral water at 80°C. The research method employed was a QDA test by expert panelists to determine the best formulation from the starting recipe of gummy bear, and an acceptance test by respondents aged 15–35 years. The gummy bear starting recipe trials produced three samples coded, PS1, PS2, and PS3, with PS3 identified as the best formulation, scoring 4.6 for color, 4.9 for shape, 4.5 for texture, 4.4 for taste, and 4.6 for aroma in the QDA test. The acceptance test of gummy bear with butterfly pea flower extract, coded PT1, obtained average scores of 91% for color, 76% for shape, 79% for texture, 83% for taste, and 95% for aroma. Overall, coded PT1 achieved 127 points with an acceptance percentage of 85%, indicating that it was well-liked by respondents. The selected sample coded PT1 was characterized by a deep blue transparent color, bear shape, chewy texture, balanced sweet and sour taste, and a lemon aroma.
%I Universitas Pendidikan Indonesia
%K Daya Terima; Ekstrak Bunga Telang; Gummy Bear; Pewarna Alami

Acceptance; Butterfly Pea Flower Extract; Gummy Bear; Natural Coloring
%T DAYA TERIMA GUMMY BEARS DENGAN PEWARNA ALAMI EKSTRAK BUNGA TELANG
%O https://scholar.google.com/citations?view_op=new_profile&hl=en

ID SINTA Dosen Pembimbing
Ellis Endang Nikmawati: 5994650
Yulia Rahmawati: 5999482
%D 2025
%A - Azka Salma Haniefa
%A - Ellis Endang Nikmawati
%A - Yulia Rahmawati
%L repoupi144402