%K Pemilihan Moda, Probabilitas Antarmoda, LRT Jabodebek, Analisis Regresi Logit Multinomial.

Mode Choice, Intermodal Probability, Jabodebek LRT, Multinomial Logit Regression Analysis.
%L repoupi144282
%A - Adhi Kelvianto Pramana
%A - Juang Akbardin
%A - Dadang Mohamad Ma’soem
%I Universitas Pendidikan Indonesia
%T ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI KRL, TRANSJAKARTA, DAN ANGKUTAN ONLINE OLEH PENGGUNA LRT STASIUN CIKOKO, JAKARTA
%D 2025
%O https://scholar.google.com/citations?view_op=new_articles&hl=en&imq=Adhi+Kelvianto+Pramana#

ID SINTA Dosen Pembimbing:
Juang Akbardin: 5979018
Dadang Mohamad Ma'soem: 6746091
%X Integrasi moda transportasi yang optimal penting untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi perjalanan di Jabodetabek. Stasiun LRT Cikoko terhubung dengan Stasiun KRL Cawang dan Halte TransJakarta Cawang–Cikoko serta didukung angkutan online, namun integrasi antarmoda masih belum optimal sehingga perlu dianalisis untuk memengaruhi pilihan moda lanjutan pengguna. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik pengguna LRT Stasiun Cikoko, faktor yang memengaruhi pemilihan moda lanjutan, serta menghitung probabilitas pemilihan masing-masing moda. Metode yang digunakan adalah regresi logit multinomial dengan bantuan SPSS dan OriginLab, menggunakan data survei kuesioner pada pengguna LRT di berbagai zona Jabodetabek. Hasil menunjukkan mayoritas pengguna berusia 20–30 tahun, berpendidikan SMA/sederajat atau Diploma IV/S1, bekerja sebagai mahasiswa/pelajar dengan penghasilan di bawah Rp2.000.000, dan lebih banyak memilih KRL dibanding moda lain. Faktor pemilihan TransJakarta dipengaruhi frekuensi perjalanan 11–15 kali, tujuan sosial, jarak 10–20 km, serta pelayanan/kenyamanan. Angkutan online dipilih karena tujuan pekerjaan/sekolah/belanja, jarak <10 km, biaya kurang dari Rp15.000, serta pertimbangan waktu dan kenyamanan. Probabilitas rata-rata adalah KRL 47,44%, TransJakarta 28,88%, dan angkutan online 23,68%. Dengan demikian, KRL memiliki peluang terbesar sebagai moda lanjutan LRT di Stasiun Cikoko.

Optimal transportation mode integration is important to reduce congestion and improve travel efficiency in Greater Jakarta. The Cikoko LRT Station is connected to the Cawang KRL Station and the Cawang–Cikoko TransJakarta Bus Stop and is supported by online transportation, but intermodal integration is still not optimal, so it needs to be analyzed to influence users' choice of subsequent modes. This study aims to analyze the characteristics of LRT users at Cikoko Station, the factors that influence their choice of subsequent modes of transportation, and calculate the probability of choosing each mode. The method used is multinomial logit regression with the help of SPSS and OriginLab, using questionnaire survey data on LRT users in various zones of Greater Jakarta. The results show that the majority of users are aged 20-30 years old, have a high school/equivalent or Diploma IV/Bachelor's degree, work as students with an income of less than IDR. 2,000,000, and prefer KRL over other modes of transportation. The factors influencing the selection of TransJakarta are the frequency of travel (11-15 times), social purposes, distance (10-20 km), and service/comfort. Online transportation was chosen for work/school/shopping purposes, distances <10 km, costs less than IDR.15,000, and considerations of time and comfort. The average probability is KRL 47.44%, TransJakarta 28.88%, and online transportation 23.68%. Thus, KRL has the greatest potential as a follow-up mode of transportation to LRT at Cikoko Station.