@phdthesis{repoupi144209, title = {KARAKTERISTIK SENSORI KERUPUK GENDAR DENGAN PENAMBAHAN KACANG KORO PEDANG DAN DAUN KELOR}, year = {2025}, note = {https://repository.upi.edu/cgi/users/home?screen=EPrint::Edit\&eprintid=144209\&stage=core\#t SINTA ID: 5994650 SINTA ID: 5994030}, month = {August}, school = {Universitas Pendidikan Indonesia}, url = {http://repository.upi.edu}, abstract = {Kerupuk gendar merupakan salah satu makanan tradisional berbahan dasar nasi yang digemari masyarakat karena teksturnya renyah dan cita rasanya khas akan tetapi, kandungan gizinya relatif rendah karena dominan karbohidrat. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik sensorik kerupuk gendar dengan penambahan kacang koro pedang (Canavalia ensiformis) dan daun kelor (Moringa oleifera) sebagai upaya peningkatan nilai gizi dan pemanfaatan pangan lokal. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL), yaitu perbandingan persentase kacang koro pedang dan daun kelor terhadap berat total nasi putih, terdiri dari tiga formulasi: KG 843 (17\% kacang koro pedang : 3\% daun kelor), KG-295 (21\% kacang koro pedang : 4\% daun kelor), dan KG-617 (25\% kacang koro pedang : 5\% daun kelor). Uji Karakteristik sensori dilakukan oleh 5 panelis ahli dan 30 panelis tidak terlatih menggunakan skala hedonik pada atribut warna, aroma, rasa, tekstur dan kesan keseluruhan. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan uji Duncan jika terdapat perbedaan signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kacang koro pedang dan daun kelor berpengaruh nyata terhadap warna, rasa, aroma, tekstur dan keseluruhan, akan tetapi tidak signifikan pada bentuk kerupuk gendar. Formulasi terbaik adalah KG-843, dengan nilai tertinggi pada sebagian besar kriteria penilaian. Disimpulkan bahwa penambahan kacang koro pedang dan daun kelor berpengaruh terhadap karakteristik sensori dan dapat meningkatkan gizi kerupuk gendar tanpa menurunkan karakteristik sensori kerupuk gendar, sehingga berpotensi menjadi cemilan bergizi. Kerupuk gendar is a traditional Indonesian snack made from rice, favored by the public for its crunchy texture and distinctive flavor. However, its nutritional content is relatively low as it is predominantly composed of carbohydrates. This study aimed to determine the sensory characteristics of kerupuk gendar with the addition of jack bean (Canavalia ensiformis) and moringa leaves (Moringa oleifera) as an effort to improve its nutritional value and utilize local food resources. The research employed an experimental method using a Completely Randomized Design (CRD), comparing the percentage of jack bean and moringa leaves relative to the total weight of white rice in three formulations: KG-843 (17\% jack bean : 3\% moringa leaves), KG-295 (21\% : 4\%), and KG-617 (25\% : 5\%). Sensory evaluation was conducted by five expert panelists and thirty untrained panelists using a hedonic scale to assess color, aroma, taste, texture, and overall impression. Data were analyzed using ANOVA followed by Duncan's Multiple Range Test when significant differences were found. The results indicated that the addition of jack bean and moringa leaves had a significant effect on color, taste, aroma, texture, and overall impression, but no significant effect on the shape of kerupuk gendar. The best formulation was KG-843, which achieved the highest scores in most evaluation criteria. It was concluded that the addition of jack bean and moringa leaves affected the sensory characteristics and could improve the nutritional value of gendar crackers without reducing sensory characteristics of kerupuk gendar, thus making them a potentially nutritious snack.}, keywords = {Karakteristik Sensori, Kerupuk Gendar, Kacang Koro Pedang, Daun Kelor Sensory Characteristics, Kerupuk Gendar, Jack Bean, Moringa Leaves}, author = {Riki Fatoni, - and Ellis Endang Nikmawati, - and Ai Mahmudatussa'adah, -} }