%A - Virgi Irgiansyah %A - Dewi Yustiarini %A - Naufal Ariq Pratama %X Sektor konstruksi di Indonesia menghadapi tantangan serius terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dengan kontribusi signifikan terhadap total kecelakaan kerja nasional. Pekerjaan struktur atas di gedung tingkat tinggi memiliki risiko tinggi karena kompleksitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko kecelakaan kerja pada pekerjaan struktur atas di Proyek pembangunan Learning Center Bank Tabungan Negara Dago Pakar, Bandung. Studi ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Analisis Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP), sesuai dengan Permen PUPR No. 10 Tahun 2021. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan responden ahli dan pekerja, serta data sekunder dari studi literatur dan dokumen proyek. Hasil menunjukkan 21 aktivitas pekerjaan struktur atas, dengan 50 variabel risiko tergolong tinggi dan 48 sedang. Pengendalian risiko awal meliputi rekayasa teknis (pengamanan), administrasi (SOP, pelatihan, inspeksi), dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, sepatu, sarung tangan, dan body harness. Penelitian ini menegaskan pentingnya IBPRP untuk mengelola risiko konstruksi. Disarankan studi lebih lanjut untuk mengeksplorasi variabel risiko spesifik, peran pekerja di K3, dan meningkatkan pengawasan terhadap pekerja. The construction sector in Indonesia faces serious challenges related to Occupational Safety and Health (OHS), with a significant contribution to the national total of work accidents. The superstructure works in high-rise buildings have high risks due to their complexity. This study aims to identify, assess, and control the risk of work accidents in the superstructure work at the Learning Center Development Project of Bank Tabungan Negara Dago Pakar, Bandung. This study uses a quantitative descriptive method with the Hazard Identification Analysis, Risk Assessment, Risk Control Determination, and Opportunity (IBPRP) approach, in accordance with the Minister of PUPR Regulation No. 10 of 2021. The first data was obtained through interviews with expert respondents and workers, as well as secondary data from literature studies and project documents. The results showed 21 upper structure work activities, with 50 risk variables classified as high and 48 as medium. Initial risk controls included engineering (safeguards), administration (SOPs, training, inspections), and the use of Personal Protective Equipment (PPE) such as helmets, shoes, gloves, and body harnesses. This study confirms the importance of IBPRP to manage construction risks. Further studies are recommended to explore specific risk variables, the role of workers in OHS, and improve supervision of workers. %L repoupi143760 %O ID SINTA Dosen Pembimbing: Dewi Yustiarini : NIDN5999919 Naufal Ariq Pratama : NIDN6963780 %D 2025 %K Analisis Risiko, Kecelakaan Kerja, IBPRP, Keselamatan Konstruksi Risk Analysis, Work Accident, IBPRP, Construction Safety %I Universitas Pendidikan Indonesia %T ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN STRUKTUR ATAS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN METODE IBPRP