eprintid: 142373 rev_number: 26 eprint_status: archive userid: 219973 dir: disk0/00/14/23/73 datestamp: 2025-10-08 06:38:06 lastmod: 2025-10-08 06:38:06 status_changed: 2025-10-08 06:38:06 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Nashilah Musyaropah, - creators_name: Delita Septia Rosdiana, - creators_name: Fajria Saliha Puspita Prameswari, - creators_nim: NIM2106350 creators_nim: NIDN0408128904 creators_nim: NIDN0019049501 creators_id: nashilahmusyaropah@upi.edu creators_id: delitaseptia@upi.edu creators_id: pfajriasaliha@upi.edu contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Delita Septia Rosdiana, - contributors_name: Fajria Saliha Puspita Prameswari, - contributors_nidn: NIDN0408128904 contributors_nidn: NIDN0019049501 contributors_id: delitaseptia@upi.edu contributors_id: pfajriasaliha@upi.edu title: DETERMINASI KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH MENENGAH: Studi Wilayah Kerja Puskesmas Sukapakir Tahun 2025 ispublished: pub subjects: R1 subjects: RA0421 subjects: RG divisions: GIZI full_text_status: restricted keywords: Anemia, asupan protein, menstruasi, sumber asam fitat, remaja putri Anaemia, protein intake, menstruation, phytic acid sources, adolescent girls note: https://scholar.google.com/citations?hl=en&authuser=2&user=FUyzh9oAAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Delita Septia Rosdiana: 6726328 Fajria Saliha Puspita Prameswari: 6745716 abstract: Latar belakang: Anemia pada remaja putri menjadi masalah kesehatan yang signifikan dan dapat berdampak pada prestasi belajar dan kesehatan jangka panjang. Prevalensi anemia pada remaja putri sering kali lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya, tetapi faktor-faktor yang memengaruhi kejadian anemia pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Sukapakir Kota Bandung belum banyak diteliti. Tujuan: Menganalisis hubungan antara faktor-faktor risiko, termasuk asupan gizi, menstruasi, dan faktor perilaku lainnya dengan kejadian anemia pada remaja putri. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah remaja putri sebanyak 75 subjek. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner, timbangan digital, stadiometer, dan alat ukur hemoglobin digital. Analisis data dilakukan dengan uji statistik univariat dan bivariat dengan menggunakan metode analisis korelasi Pearson, Spearman, dan Independent-Samples T-Test. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa asupan protein (p=0,030), kebiasaan konsumsi sumber asam fitat (p=0,024), siklus menstruasi (p=0,001), dan durasi menstruasi (p=0,015) memiliki hubungan signifikan dengan kejadian anemia. Faktor-faktor lainnya, seperti status gizi (IMT/U), konsumsi tablet tambah darah (TTD), dan kualitas tidur tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Kesimpulan: Asupan protein, kebiasaan konsumsi sumber asam fitat, dan faktor menstruasi perlu menjadi fokus utama dalam intervensi pencegahan anemia pada remaja putri. Edukasi mengenai pola makan yang tepat serta pengelolaan siklus dan durasi menstruasi dapat mengurangi risiko anemia dan meningkatkan kualitas kesehatan remaja putri. Background: Anaemia among adolescent girls has emerged as a significant public health concern, with the potential to adversely affect academic performance and long-term wellbeing. The prevalence of anaemia in this demographic is often higher than in other age groups. However, the factors influencing anaemia incidence among adolescent girls in the service area of Puskesmas Sukapakir, Bandung City, have not been extensively studied. Objective: To analyse the relationship between various risk factors including nutritional intake, menstrual characteristics, and other behavioural influences with the incidence of anaemia in adolescent girls. Method: This quantitative study employed a cross-sectional design involving 75 adolescent girls, selected using a total sampling technique. Data collection tools included structured questionnaires, digital weighing scales, stadiometers, and digital haemoglobin meters. Data were analysed through univariate and bivariate statistical tests, utilising Pearson’s correlation, Spearman’s correlation, and Independent-Samples T-Test. Results: The study revealed significant associations between anaemia and protein intake (p = 0.030), habitual consumption of phytate rich foods (p = 0.024), menstrual cycle regularity (p = 0.001), and duration of menstruation (p = 0.015). Other variables, such as nutritional status (BMI-for-age), iron supplement intake, and sleep quality did not demonstrate statistically significant relationships with anaemia. Conclusion: Protein intake, dietary patterns involving phytic acid sources, and menstrual-related factors should be prioritised in anaemia prevention strategies targeting adolescent girls. Educational interventions focusing on balanced nutrition and menstrual health management may effectively reduce anaemia risk and promote better health outcomes among adolescents. date: 2025-04-29 date_type: published institution: Universitas Pendidikan Indonesia department: KODEPRODI13211#Gizi_S1 thesis_type: other thesis_name: other official_url: https://repository.upi.edu related_url_url: https://perpustakaan.upi.edu related_url_type: org citation: Nashilah Musyaropah, - and Delita Septia Rosdiana, - and Fajria Saliha Puspita Prameswari, - (2025) DETERMINASI KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH MENENGAH: Studi Wilayah Kerja Puskesmas Sukapakir Tahun 2025. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia. document_url: http://repository.upi.edu/142373/1/S_GIZ_2106350_Title.pdf document_url: http://repository.upi.edu/142373/2/S_GIZ_2106350_Chapter1.pdf document_url: http://repository.upi.edu/142373/3/S_GIZ_2106350_Chapter2.pdf document_url: http://repository.upi.edu/142373/4/S_GIZ_2106350_Chapter3.pdf document_url: http://repository.upi.edu/142373/5/S_GIZ_2106350_Chapter4.pdf document_url: http://repository.upi.edu/142373/6/S_GIZ_2106350_Chapter5.pdf document_url: http://repository.upi.edu/142373/7/S_GIZ_2106350_Appendix.pdf