@phdthesis{repoupi141501, note = {https://scholar.google.com/citations?hl=en\&user=ANHNl78AAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Juju Masunah: 258201 Ria Sabaria: 6146648}, year = {2025}, title = {PERAN KARANG TARUNA DALAM PROSES PELESTARIAN TARI TOPENG BENJANG DI UJUNGBERUNG BANDUNG}, month = {August}, school = {Universitas Pendidikan Indonesia}, url = {https://repository.upi.edu/}, abstract = {Tari Topeng Benjang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional khas dari Ujungberung, Kabupaten Bandung, yang mencerminkan identitas dan nilai-nilai budaya masyarakat Sunda. Namun, seiring perkembangan zaman, eksistensi seni tradisional ini mengalami penurunan yang signifikan, terutama di kalangan generasi muda akibat pengaruh globalisasi dan modernisasi. Kondisi tersebut menimbulkan urgensi akan pelestarian budaya lokal yang berkelanjutan. Karang Taruna sebagai organisasi kepemudaan memiliki potensi strategis dalam menjaga dan menghidupkan kembali kesenian tradisional. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis peran Karang Taruna dalam proses pelestarian Tari Topeng Benjang, dengan menekankan keterlibatan mereka sebagai pelaku seni, penyelenggara pertunjukan, serta pengelola kegiatan budaya. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap anggota Karang Taruna, pelaku seni, dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Karang Taruna berperan secara aktif dalam tiga aspek utama: pelatihan generasi muda melalui transfer keterampilan dan nilai budaya, pelaksanaan pertunjukan tari dalam berbagai acara lokal, serta penyelenggaraan festival seni budaya yang melibatkan masyarakat luas. Selain itu, mereka juga menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan dana, kurangnya fasilitas, serta minimnya dukungan dari pemerintah setempat. Kesimpulannya, Karang Taruna tidak hanya berfungsi sebagai wadah kepemudaan, tetapi juga sebagai agen pelestarian budaya yang berdaya guna dalam menjaga keberlanjutan Tari Topeng Benjang di tengah arus perubahan zaman. Kata Kunci: Karang Taruna, Pelestarian Budaya, Tari Topeng Benjang The Benjang Mask Dance is a traditional art form from Ujungberung, Bandung Regency, reflecting the identity and cultural values of the Sundanese people. However, over time, the existence of this traditional art has experienced a significant decline, especially among the younger generation due to the influence of globalization and modernization. This situation has created an urgent need for the sustainable preservation of local culture. Karang Taruna, as a youth organization, has strategic potential in preserving and revitalizing traditional arts. This article aims to uncover and analyze the role of Karang Taruna in the preservation of the Benjang Mask Dance, emphasizing their involvement as artists, performance organizers, and managers of cultural activities. The method used is descriptive qualitative, with data collection techniques through observation, in-depth interviews, and documentation of Karang Taruna members, artists, and community leaders. The results show that Karang Taruna plays an active role in three main aspects: training the younger generation through the transfer of skills and cultural values, staging dance performances at various local events, and organizing arts and cultural festivals involving the wider community. Furthermore, they also face various challenges such as limited funding, a lack of facilities, and minimal support from the local government. In conclusion, Karang Taruna serves not only as a youth forum but also as a cultural preservation agency, effectively maintaining the sustainability of the Benjang Mask Dance amidst the changing times. Keywords: Karang Taruna, Cultural Preservation, Benjang Mask Dance}, keywords = {Peran, Karang Taruna, Pelestarian Budaya, Tari Topeng Benjang Role, Karang Taruna, Cultural Preservation, Benjang Mask Dance}, author = {Nita Oktafia, - and Juju Masunah, - and Ria Sabaria, -} }