%I Universitas Pasundan %V 10 %T EFEKTIVITAS ORIENTEERING DALAM MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SPASIAL PADA KEMAMPUAN BERNAVIGASI DI SD NEGERI 2 TAMBAK BAYA %A Adistia Fanisa %J Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar %P 154-174 %X Kemampuan spasial yang termasuk dalam salah satu kecerdasan majemuk merupakan kemampuan yang dianggap sama pentingnya dengan kecerdasan linguistik pada kebanyakan literatur. Kemampuan spasial yang berkaitan erat dengan geometri juga terhubung dengan kemampuan bernavigasi. Pelajaran membaca peta atau denah melalui Orienteering mendukung pembelajaran melalui pengalaman yang dinilai lebih efektif karena pembelajaran berpusat pada siswa. Metode penelitian Kuasi eksperimen yang digunakan pada penelitian ini, dilaksanakan di SD Negeri 2 Tambak Baya di Kelas 3 terhadap 55 siswa yang terdiri dari 27 siswa pada grup kontrol dan 28 sisanya berada pada grup eksperimen. Penelitian berlangsung dalam 3 x pertemuan. Data penelitian diambil berdasarkan indikator aspek Spatial Thinking Skill Test (STST) yang instrumennya dimodifikasi dan dikembangkan menjadi tes tindak yang disampaikan secara lisan namun memuat jawaban pasti layaknya kunci jawaban. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan orienteering dilihat dari uji perbandingan rata-rata uji pre-test sebesar 35,48 dengan hasil belajar post-test sebesar 78,81. Dari hasil uji statistik N-gain menyatakan bahwa orienteering cukup efektif dalam meningkatkan daya berpikir spasial yang berguna untuk kemampuan bernavigasi siswa dengan N gain score sebesar 70,03%. Ditemukan pula hasil yang berbeda antara siswa laki laki dan perempuan pada penerapan orienteering di kelas eksperimen berdasarkan perbandingan rata-rata hasil belajar post-test. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan orienteering cukup efektif dalam mengembangkan keterampilan berpikir siswa. Orientering dapat direkomendasikan sebagai metode mengajar dalam pelajaran Pengetahuan Alam Sosial karena merupakan kegiatan menyenangkan karena pembelajaran berpusat pada siswa yang mana dilakukan melalui pengalaman sehingga %N 3 %D 2025 %L repoupi140358 %R https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.32276