@phdthesis{repoupi139628, month = {August}, year = {2025}, note = {https://scholar.google.com/scholar?hl=id\&as\_sdt=0\&authuser=1 ID SINTA Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Siti Nurbayani K, M.Si : 5976314 Supriyono, M.Pd : 5992869}, school = {Universitas Pendidikan Indonesia}, title = {POTRET GAYA HIDUP SISWA PENERIMA BEASISWA PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) DI LINGKUNGAN SEKOLAH (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 1 PABEDILAN)}, url = {https://repository.upi.edu/}, keywords = {Beasiswa PIP, Gaya Hidup, Tekanan Sosial Lifestyle, PIP Scholarship, Social Pressure}, author = {Traztha Shifa Azzahra, - and Prof. Dr. Siti Nurbayani K{,} M.Si, - and Supriyono{,} M.Pd, -}, abstract = {Gaya hidup siswa di lingkungan sekolah idealnya mencerminkan sikap sederhana, disiplin dan berorientasi pada pengembangan diri serta prestasi akademik. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa gaya hidup siswa, termasuk penerima beasiswa Program Indonesia Pintar, telah mengalami pergeseran. Semakin banyak siswa yang menggunakan dana yang mereka terima untuk memenuhi keinginan pribadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi non-partisipan selama empat bulan (20 Maret 2025 - 10 Juni 2025), wawancara semi terstruktur dengan siswa dan guru bimbingan dan konseling SMA Negeri 1 Pabedilan, serta dokumentasi berupa foto dan video. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan berdasarkan model Miles dan Huberman. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan gaya hidup siswa penerima beasiswa PIP dengan tiga aspek utama, yaitu aktivitas sosial, kecenderungan gaya hidup, serta implementasi dan pengawasan dari pihak sekolah. Hasil penelitian menunjukkan (1) Beasiswa mendorong siswa untuk lebih aktif dalam aktivitas sosial, sebagian siswa menggunakannya untuk mengembangkan diri melalui ekstrakurikuler dan OSIS, karena merasa setara secara finansial, sementara lainnya cenderung pasif akibat stigma sosial dan kurangnya dukungan sosial, (2) Kecenderungan gaya hidup siswa penerima PIP tercermin dari pola penggunaan dana beasiswa yang tidak hanya untuk kebutuhan pendidikan tetapi juga konsumtif, sehingga literasi keuangan sangat penting untuk memastikan dana tersebut mendukung tujuan akademik, (3) Pengawasan dari pihak sekolah terhadap gaya hidup konsumtif siswa masih terbatas dan bersifat reaktif, karena umumnya baru dilakukan setelah adanya laporan dari siswa lain. Namun demikian, sekolah tetap melakukan pemantauan terhadap motivasi belajar siswa penerima PIP, yang pada sebagian siswa menunjukkan peningkatan. Oleh karena itu, diperlukan edukasi keuangan dan pendampingan sosial agar tujuan program PIP tercapai secara menyeluruh. Ideally, students' lifestyles within the school environment should reflect simplicity, discipline, and a focus on self-development and academic achievement. However, field observations show a shift in students' lifestyles, including among recipients of the Indonesia Smart Program (Program Indonesia Pintar/PIP) scholarship. Increasingly, students are using the funds they receive to fulfill personal desires. This study employs a qualitative approach with a case study design. Data were collected through non-participant observation over four months (March 20, 2025 - June 10, 2025), semistructured interviews with students and guidance counseling teachers at SMA Negeri 1 Pabedilan, and documentation in the form of photos and videos. Data analysis followed the Miles and Huberman model, consisting of data reduction, data display, and conclusion drawing. This research aims to portray the lifestyles of PIP scholarship recipients through three main aspects: social activities, lifestyle tendencies, and the implementation and monitoring conducted by the school. The findings indicate that: (1) The scholarship encourages students to be more socially active; some use it to support self-development through extracurricular activities and student council, as they feel financially equal to their peers. However, others remain passive due to social stigma and limited social capital. (2) The lifestyle tendencies of PIP scholarship recipients are reflected in the pattern of scholarship fund usage, which is allocated not only fot educational needs but also for consumptive purposes, makin financial literacy essential to ensure that the funds support academic goal, (3) School supervision over students' consumptive behavior remains limited and reactive, typically occurring only after reports from other students. Nevertheless, the school continues to monitor students' learning motivation, which has improved among some PIP recipients. Therefore, financial education and social mentoring are necessary to ensure the program's goals are fully achieved.} }