%K Fenomenologi, Gratifikasi instan, Generasi Z, Pola Perilaku Ketergantungan, Tiktok. Phenomenology, Instant gratification, Generation Z, Dependency behavior patterns, Tiktok. %O https://scholar.google.com/citations?user=ufgZpBwAAAAJ&hl=en ID Sinta Dosen Pembimbing: Syaifullah: 6035861 Fajar Nugraha Asyahidda: 6682474 %I Universitas Pendidikan Indonesia %A - Arini Cantika Dewi %A - Syaifullah %A - Fajar Nugraha Asyahidda %T MAKNA KONTEN GRATIFIKASI INSTAN DI TIKTOK DALAM PEMBENTUKAN POLA PERILAKU KETERGANTUNGAN PADA GENERASI Z: Studi Fenomenologi di Kota Bandung %D 2025 %X Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna pengalaman Generasi Z dalam mengonsumsi konten gratifikasi instan di TikTok serta bagaimana pengalaman tersebut berperan dalam pembentukan kecenderungan pola perilaku ketergantungan pada Generasi Z di Kota Bandung. TikTok sebagai platform video singkat semakin populer di kalangan Generasi Z karena kemampuannya memberikan hiburan instan, interaksi sosial virtual, dan ruang ekspresi diri. Fenomena gratifikasi instan yang ditawarkan berpotensi memunculkan kecenderungan perilaku yang berdampak pada aspek sosial dan psikologis pengguna muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi Moustakas untuk mengeksplorasi makna pengalaman partisipan. Informan penelitian adalah Generasi Z di Kota Bandung yang aktif menggunakan TikTok dan dipilih secara purposive untuk mendapatkan variasi pengalaman. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan pada lingkungan digital, kemudian dianalisis dengan prosedur khas Moustakas yakni horizontalization, clustering (pengelompokan tema), serta penyusunan deskripsi tekstural dan struktural yang diakhiri dengan sintesis makna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan TikTok didorong oleh kebutuhan hiburan, pencarian validasi sosial, dan upaya konstruksi identitas. Paparan konten gratifikasi instan yang berulang, didorong oleh mekanisme algoritmik dan dinamika sosial, berkontribusi pada terbentuknya kecenderungan pola perilaku ketergantungan. Di antara kecenderungan tersebut, muncul indikator yang dapat diinterpretasikan sebagai welfare mentality yakni ekspektasi reward eksternal dan pengurangan inisiatif mandiri yang bersifat ambivalen: memperluas jejaring sosial virtual namun juga menurunkan kualitas interaksi tatap muka dan mengurangi kemandirian. Simpulan menekankan perlunya kesadaran kritis, pendampingan keluarga, program literasi digital, dan penelitian lanjutan untuk memaksimalkan dampak positif serta meminimalisasi efek negatif penggunaan TikTok. This study aims to understand the meaning of Generation Z’s experiences in consuming instant gratification content on TikTok and how those experiences contribute to the formation of tendencies toward dependency behavior patterns among Generation Z in Bandung City. TikTok, as a short-video platform, has become increasingly popular among Generation Z due to its ability to provide immediate entertainment, virtual social interaction, and broad opportunities for self-expression. The instant gratification phenomenon offered by the platform, however, has the potential to generate behavioral tendencies that affect young users’ social and psychological well-being. This research employs a qualitative approach grounded in Moustakas’ phenomenology to explore participants’ lived meanings. Research informants are Generation Z users in Bandung City who are active on TikTok and were selected purposively to capture a variety of experiences. Data were collected through in-depth interviews and participant observation in digital environments, then analyzed using Moustakas’ procedures, namely horizontalization, thematic clustering, and the construction of textural and structural descriptions, culminating in a synthesis of meaning. Findings indicate that TikTok use is driven by needs for entertainment, social validation, and identity construction. Repeated exposure to instant gratification content amplified by algorithmic mechanisms and social dynamics contributes to the emergence of tendencies toward dependency behavior patterns. Among these tendencies, indicators that may be interpreted as welfare mentality appear, characterized by expectations of external rewards and a reduction in self-initiated effort. These tendencies are ambivalent: they expand users’ virtual social networks and expressive spaces, yet they also undermine the quality of face-to-face interactions and reduce personal autonomy. The study concludes by emphasizing the need for critical awareness, family guidance, digital literacy programs, and further research to maximize the positive impacts and mitigate the negative effects of TikTok use among young people. %L repoupi139450