@phdthesis{repoupi139193, title = {MODEL PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA MASYARAKAT BERBASIS OLAHRAGA TRADISIONAL DALAM RANGKA POSITIVE YOUTH DEVELOPMENT}, school = {Universitas Pendidikan Indonesia}, year = {2025}, note = {https://scholar.google.com/citations?user=thTlyDoAAAAJ\&hl=id ID SINTA Dosen Pembimbing Amung Ma'mun: 5994366 Nurlan Kusmaedi: 6146204 Tite Juliantine: 5995777}, month = {June}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program integrasi perkembangan pemuda positif pada olahraga tradisional. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain Pretest - posttest control group design with more than one experimental, dimana variabel bebasnya adalah model pembinaan Olahraga Tradisional dan variabel terikatnya adalah PYD 12Cs. Populasi dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Universitas Garut Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Program Studi Pendidikan Olahraga dengan total 113 mahasiswa, pengambilan sampling menggunakan purposive sampling dengan menggunakan identifikasi populasi menjadi sample salah satunya peserta yang diteliti adalah mahasiswa Pendidikan Olahraga yang memiliki minat pada olahraga tradisional, kemudian membagi mahasiswa menjadi menjadi 3 kelompok: kelompok program integrasi PYD 12Cs (A1), model cooperative based learning (CBL) (A2), dan model konvensional (A3). Program yang diberikan mencakup olahraga tradisional dengan materi Egrang dan Hadang yang diintegrasikan pada setiap komponen PYD 12Cs yang dilaksanakan selama 24 pertemuan dengan penggunaan waktu efektif pembelajaran disetiap pertemuan 90 menit (2 SKS) bertempat di lapangan terbuka Universitas Garut, Jawa Barat. Instrumen penelitian menggunakan pengembangan instrumen PYD 12Cs dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Data dianalisis menggunakan uji Normalitas, uji Homogenitas, uji Independent Sample T-Test dan analisis varian (ANOVA). Hasil penelitian dalam variabel PYD 12Cs menunjukkan 3 kelompok program terdapat peningkatan skor, namun peningkatan secara signifikan terjadi pada kelompok integrasi PYD 12Cs. Sedangkan pada kelompok model CBL dan kelompok konvensional program olahraga tradisional tidak terjadi peningkatan skor secara signifikan. Temuan dalam penelitian ini adalah pentingnya prinsip integrasi yang merupakan strategi utama untuk menghasilkan nilai-nilai positif pemuda, dibandingkan dengan penggunaan model CBL dan Konvensional. Maka program olahraga tradisional yang diintegrasikan melalui PYD 12Cs harus menjadi landasan utama dalam proses pembelajaran untuk mendukung perkembangan remaja dan mempersiapkan mereka untuk tantangan global di masa depan agar pengembangan melalui olahraga terintegrasi secara menyeluruh melalui proses kegiatan pembelajaran. This study aims to analyze the positive youth development integration program in traditional sports. The method used is an experiment with a Pretest - posttest control group design with more than one experiment, where the independent variable is the Traditional Sports training model and the dependent variable is PYD 12Cs. The population in this study were students of Garut University, Faculty of Islamic Education and Teacher Training, Sports Education Study Program with a total of 113 students, sampling using purposive sampling using identification as a sample, one of the participants studied was a Sports Education student who had an interest in traditional sports, then dividing students into 3 groups: PYD 12Cs integration program group (A1), cooperative learning model based (CBL) (A2), and conventional model (A3). The program provided includes traditional sports with Egrang and Hadang materials that interact with each component of PYD 12Cs which are carried out for 24 meetings with the use of effective learning time in each meeting of 90 minutes (2 credits) located in the open field of Garut University, West Java. The research instrument using the PYD 12Cs development instrument was carried out before and after the intervention. Data were analyzed using the Normality test, Homogeneity test, Independent Sample T-Test and analysis of variance (ANOVA). The results of the study in the PYD 12Cs variable showed that 3 program groups had an increase in scores, but a significant increase occurred in the PYD 12Cs integration group. While in the CBL model group and the conventional traditional sports program group, there was no significant increase in scores. The findings in this study are the importance of the integration principle which is the main strategy for producing positive youth values, compared to the use of the CBL and Conventional models. Therefore, traditional sports programs integrated through PYD 12Cs must be the main foundation in the learning process to support youth development and prepare them for global challenges in the future so that development through sports is integrated thoroughly through the learning activity process.}, keywords = {Pengembangan Pemuda yang Positif, Olahraga Masyarakat, Olahraga Tradisional Positive Youth Development, Community Sports, Traditional Sports}, url = {https://repository.upi.edu}, author = {Azhar Ramadhana Sonjaya, - and Amung Ma'mun, - and Nurlan Kusmaedi, - and Tite Juliantine, -} }