eprintid: 139110 rev_number: 65 eprint_status: archive userid: 217730 dir: disk0/00/13/91/10 datestamp: 2025-09-16 08:09:27 lastmod: 2025-09-16 08:09:27 status_changed: 2025-09-16 08:09:27 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Rizqi Maulana, - creators_name: Juju Masunah, - creators_name: Ayo Sunaryo, - creators_nim: NIM2308654 creators_nim: NIDN0017056303 creators_nim: NIDN0004087704 creators_id: rizqimaulana@upi.edu creators_id: jmasunah@upi.edu creators_id: Ayosekolah@upi.edu contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Juju Masunah, - contributors_name: Ayo Sunaryo, - contributors_nidn: NIDN0017056303 contributors_nidn: NIDN0004087704 contributors_id: jmasunah@upi.edu contributors_id: Ayosekolah@upi.edu title: STRATEGI RECREATION UNTUK PERTUNJUKAN TARI DARI SENI DOMYAK MENJADI IBING RAMPAYAK ispublished: pub subjects: L1 subjects: LB subjects: NX divisions: TPSN full_text_status: restricted keywords: Recreation, Folklore, Domyak, Pertunjukan, Ibing Rampayak Recreation, Folklore, Domyak, Pertunjukan, Ibing Rampayak note: https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=Fd7GrTwAAAAJ SINTA ID DOSEN PEMBIMBING Juju Masunah: 258201 Ayo Sunaryo: 5994222 abstract: Latar belakang penelitian ini berangkat dari seni helaran Domyak yang digunakan sebagai ritual meminta hujan di Purwakarta, dimana unsur-unsur tarinya masih bersifat spontan dan belum memiliki struktur yang jelas. Melalui penelitian ini, unsur-unsur tersebut diolah dan dikembangkan menjadi sumber ide garapan untuk menciptakan sebuah pertunjukan tari yang estetis dan terstruktur. Penelitian ini memfokuskan pada proses Recreation yang bersifat actional, analogical, dan artful sehingga menghasilkan sebuah repertoar tari berjudul Ibing Rampayak berbasis Gerak dari ritual Domyak. Penelitian ini menggunakan metode practice arts-based research, yakni pendekatan yang berlandaskan pada praktik seni sebagai inti dari proses pengumpulan dan analisis data. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 35 orang, diantaranya 1 orang narasumber, 3 orang penari, 1 orang komposer dengan 12 orang pangrawit, 3 orang documenter, 1 orang makeup artist dan 2 orang penata kostum. Tim teknis yang terdiri dari 2 operator suara dan 2 penata cahaya. 1 orang stage manager, 3 orang crew panggung dan 1 orang sebagai pengatur acara. Prosedur penelitian dilakukan dengan tahapan konstruksi teori komposisi Jacqueline Smith (1985) yaitu, tahap pertama dimulai dari penggalian stimulus gagasan dan eksplorasi ragam gerak tradisi untuk membentuk motif dasar, tahap kedua mengembangkan gerak yang merepresentasikan tiga Prinsip Seni Domyak melalui pemanfaatan stimulus dengar, raba, dan visual. Tahap ketiga mengeksplorasi komposisi kelompok dengan stimulus kinestetik. Tahap keempat menyusun adegan Tahap kelima menyatukan seluruh elemen menjadi bentuk akhir pertunjukan, dengan menonjolkan nilai tiga prinsip dalam Domyak yaitu Ngaruat, Ngarawat dan Ngarumat. Analisis data Reduksi Data, Penyajian Data dan Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi. Hasil penelitian ini adalah bentuk tari kreasi baru berjudul Ibing Rampayak yang terdiri dari tiga adegan yang menggambarkan Penyucian diri dan alam (Ngaruat), kesuburan dan pemeliharaan (Ngarawat), serta kebersamaan (Ngarumat). Busana dalam pertunjukan Ibing Rampayak terdiri dari 16 elemen utama, yaitu: Patrem gantung tilu, anting, Kembang Sarangka, malati (bondu gulung, bros beureum, pamanis gantung) gelang, kilat bahu sarangka, kemben/apok, ikat pinggang sarangka, Obi/Ikat Pinggang Kain, sapu tangan Putih, Samping Jangkung, Kabaya, kace dan Rambut Untai. Kemudian menggunakan 2 unsur property, sesajen digunakan sebagai set property dan Ules Putih hand property. Musik yang digunakan, yaitu Gemyung Progresif, diantaranya Kendang, Kecapi, Rebab, Tarompet, Beluk, Bonang, Rebana, Kentrung, Goong, Sound efek dog-dog dan suling serta sinden (laki-laki). The background of this research originates from the Domyak helaran art, which is used as a ritual for requesting rain in Purwakarta, where its dance elements are still spontaneous and lack a clear structure. Through this research, these elements were processed and developed into sources of choreographic ideas to create an aesthetic and structured dance performance. This research focuses on the Recreation process, which is actional, analogical, and artful, resulting in a dance repertoire entitled Ibing Rampayak, based on movements from the Domyak ritual. The research applies the practice arts-based research method, an approach grounded in artistic practice as the core of data collection and analysis. Participants in this research consisted of 35 people, including 1 informant, 3 dancers, 1 composer with 12 gamelan musicians (pangrawit), 3 documenters, 1 makeup artist, and 2 costume designers. The technical team consisted of 2 sound operators and 2 lighting designers, 1 stage manager, 3 stage crews, and 1 event coordinator. The research procedure followed the stages of Jacqueline Smith’s composition theory (1985), namely the exploration of idea stimuli and traditional movement variations to form basic motifs, the development of movements representing the three principles of Domyak Art through auditory, tactile, and visual stimuli, the exploration of group composition with kinesthetic stimuli, the arrangement of scenes, and finally the integration of all elements into the final form of the performance while highlighting the three core principles in Domyak: Ngaruat (purification), Ngarawat (nurturing), and Ngarumat (preserving). Data analysis was conducted through Data Reduction, Data Display, and Conclusion Drawing/Verification. The result of this research is a new dance creation entitled Ibing Rampayak, which consists of three scenes illustrating self and nature purification (Ngaruat), fertility and maintenance (Ngarawat), and togetherness (Ngarumat). The costumes in the Ibing Rampayak performance consist of 16 main elements: Patrem gantung tilu, earrings, Kembang Sarangka, jasmine (malati: hair bun, red brooch, hanging ornament), bracelets, kilat bahu sarangka, kemben/apok, ikat pinggang sarangka, Obi/cloth belt, white handkerchief, Samping Jangkung, Kabaya, kace, and loose hair. Additionally, two properties are used: offerings (sesajen) as set property and a white shawl (Ules Putih) as a hand property. The accompanying music is Progressive Gemyung, including instruments such as kendang, kecapi, rebab, tarompet, beluk, bonang, rebana, kentrung, goong, sound effects (dog-dog and flute), and a male sinden (traditional singer). date: 2025-08-22 date_type: published institution: Universitas Pendidikan Indonesia department: KODEPRODI88109#Pendidikan Seni_S2 thesis_type: masters thesis_name: mphil official_url: https://repository.upi.edu/ related_url_url: https://perpustakaan.upi.edu/ related_url_type: org citation: Rizqi Maulana, - and Juju Masunah, - and Ayo Sunaryo, - (2025) STRATEGI RECREATION UNTUK PERTUNJUKAN TARI DARI SENI DOMYAK MENJADI IBING RAMPAYAK. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia. document_url: http://repository.upi.edu/139110/10/T_PSN_2308654_Title.pdf document_url: http://repository.upi.edu/139110/3/T_PSN_2308654_Chapter1.pdf document_url: http://repository.upi.edu/139110/4/T_PSN_2308654_Chapter2.pdf document_url: http://repository.upi.edu/139110/5/T_PSN_2308654_Chapter3.pdf document_url: http://repository.upi.edu/139110/6/T_PSN_2308654_Chapter5.pdf document_url: http://repository.upi.edu/139110/7/T_PSN_2308654_Chapter6.pdf document_url: http://repository.upi.edu/139110/8/T_PSN_2308654_Chapter4.pdf document_url: http://repository.upi.edu/139110/9/T_PSN_2308654_Appendix.pdf