@phdthesis{repoupi138426,
           title = {STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KESIAPSIAGAAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI POTENSI BENCANA GEMPA BUMI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS BUMI SILIWANGI},
           month = {July},
          school = {Universitas Pendidikan Indonesia},
            year = {2025},
            note = {SINTA ID DOSEN PEMBIMBING
Mamat Ruhimat: 5979213
Hendro Murtianto: 6115607},
        keywords = {Tingkat Kesiapsiagaan Mahasiswa, Universitas Pendidikan Indonesia, Gempa Bumi, Bandung

Student Preparedness Level, Indonesia University of Education, Earthquake, Bandung},
             url = {https://repository.upi.edu/},
        abstract = {Penelitian ini dilatarbelakangi adanya potensi bencana gempa bumi di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Bumi Siliwangi. Adanya potensi bencana gempa bumi yang tinggi sejatinya diiringi oleh tingkat kesiapsiagaan yang tinggi pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap, tingkat rencana tanggap darurat, tingkat sistem peringatan becana, tingkat kemampuan mobilisasi sumberdaya, tingkat kesiapsiagaan mahasiswa keseluruhan dan perbandingan tingkat kesiapsiagaan mahasiswa antar fakultas dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Bumi Siliwangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif, yang dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Bumi Siliwangi. Data dikumpulkan melalui pennyebaran kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis indeks kesiapsiagaan, analisis statistik one way anova, serta analisis distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa adalah sebesar 74\% dengan kategori siap. Tingkat rencana tanggap darurat mahasiswa adalah sebesar 60\% dengan kategori hampir siap. Tingkat sistem peringatan bencana gempa bumi adalah sebesar 54\% dengan kategori kurang siap. Tingkat kemampuan mobilisasi sumberdaya mahasiswa adalah sebesar 54\% dengan kategori kurang siap. Tingkat kesiapsiagaan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Bumi Siliwangi secara keseluruhan ialah 68\% dengan kategori siap. Terdapat perbedaan yang signifikan diantara tingkat kesiapsiagaan mahasiswa FPIPS sebagai fakultas dengan tingkat kesiapsiagaan tertinggi dengan mahasiswa FIP sebagai fakultas dengan tingkat kesiapsiagaan terendah.



This study was motivated by the potential for earthquakes in the area surrounding the Bumi Siliwangi Campus of the Indonesia University of Education, which should be accompanied by a high level of preparedness. The purpose of this study is to determine the level of knowledge and attitude, the level of emergency response plans, the level of disaster warning systems, the level of resource mobilization capabilities, the overall level of student preparedness, and the comparison of student preparedness levels between faculties in facing the potential for earthquakes at the Indonesia University of Education's Bumi Siliwangi Campus. This study used a quantitative approach with a descriptive method, which was conducted at the Bumi Siliwangi Campus of the Indonesia University of Education. Data were collected through questionnaires and analyzed using preparedness index analysis, one way anova statistical analysis, and frequency distribution analysis. The results showed that the level of student knowledge and attitude was 74\% in the ready category. The level of students' emergency response plans was 60\% in the almost ready category. The level of the earthquake disaster warning system was 54\% in the less ready category. The level of students' resource mobilization capabilities was 54\% in the less ready category. The overall preparedness level of students at the Indonesia University of Education, Bumi Siliwangi Campus, was 68\% in the ready category. There is a significant difference between the preparedness level of FPIPS students as the faculty with the highest preparedness level and FIP students as the faculty with the lowest preparedness level.},
          author = {Atika Luthfiya, - and Mamat Ruhimat, - and Hendro Murtianto, -}
}