@mastersthesis{repoupi137845,
           title = {DAMPAK DISTORSI INFORMASI SEJARAH PADA KONTEN VIDEO
DI TIKTOK TERHADAP PEMAHAMAN SEJARAH PESERTA DIDIK: Studi Naturalistic Inquiry pada Kelas XI SMAN 1 Garut},
            year = {2025},
          school = {Universitas Pendidikan Indonesia},
           month = {August},
            note = {https://scholar.google.com/citations?user=R7HxnogAAAAJ\&hl=id

ID SINTA Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Agus Mulyana, M.Hum: 5992575
Dr. Wildan Insan Fauzi, M.Pd. : 5992676},
        keywords = {Distorsi informasi sejarah, Tiktok, pemahaman sejarah},
          author = {Hadianto Harisma, - and Agus Mulyana, - and Wildan Insan Fauzi, -},
             url = {https://repository.upi.edu/},
        abstract = {ABSTRAK

Distorsi informasi sejarah dalam konten media sosial, khususnya di Tiktok, menimbulkan tantangan baru dalam pendidikan sejarah karena informasi yang disebarkan seringkali bersifat sederhana, provokatif, dan kurang akurat secara historiografis. Studi ini didorong oleh fenomena penyebaran konten sejarah yang luas di Tiktok yang tidak sesuai dengan fakta sejarah, namun tetap popular dan dipercaya oleh peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak distorsi informasi sejarah dalam konten video di Tiktok terhadap pemahaman sejarah peserta didik kelas XI di SMAN 1 Garut. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan naturalistic inquiry, yang berfokus pada pengamatan partisipatif, wawancara mendalam dengan peserta didik dan guru sejarah, serta analisis dokumen terhadap konten sejarah yang dikonsumsi oleh peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik terpengaruh oleh konten sejarah yang tidak valid di TikTok, yang menyebabkan interpretasi yang salah terhadap peristiwa sejarah, keterampilan berpikir kritis yang lemah terkait sumber, dan munculnya persepsi sejarah yang sempit dan bias. Di sisi lain, guru memainkan peran krusial dalam mengatasi distorsi tersebut melalui pendekatan pendidikan yang menekankan klarifikasi sumber, diskusi terbuka, dan peningkatan literasi media. Kesimpulan penelitian ini menekankan bahwa pendidikan sejarah di era digital harus disertai dengan strategi pedagogis yang adaptif dan kritis, sehingga peserta didik dapat membedakan antara narasi sejarah yang valid dan yang terdistorsi, serta tumbuh menjadi subjek aktif dalam membangun pemahaman sejarah yang reflektif dan bertanggung jawab.  

Kata kunci: Distorsi informasi sejarah, Tiktok, pemahaman sejarah
 
ABSTRACT

Distorted historical information in social media content, particularly on TikTok, poses new challenges for history education because the information disseminated is often simplistic, provocative, and historically inaccurate. This study was prompted by the widespread dissemination of historical content on TikTok that does not align with historical facts, yet remains popular and trusted by students. The purpose of this research is to analyze the impact of distorted historical information in video content on TikTok on the historical understanding of 11th-grade students at SMAN 1 Garut. The method used is qualitative with a naturalistic inquiry approach, focusing on participatory observation, in-depth interviews with students and history teachers, and document analysis of historical content consumed by students. The results of the study indicate that most students are influenced by invalid historical content on TikTok, leading to misinterpretations of historical events, weak critical thinking skills regarding sources, and the emergence of narrow and biased historical perceptions. On the other hand, teachers play a crucial role in addressing these distortions through educational approaches that emphasize source clarification, open discussion, and media literacy enhancement. The conclusion of this study emphasizes that history education in the digital age must be accompanied by adaptive and critical pedagogical strategies, so that students can distinguish between valid and distorted historical narratives and grow into active subjects in building reflective and responsible historical understanding.  

Keywords: Distortion of historical information, TikTok, historical understanding}
}