%T HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN HEMOGLOBIN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA SDN 162 WARUNG JAMBU YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER FUTSAL %X Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat kebugaran jasmani, indeks massa tubuh (IMT), dan kadar hemoglobin siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal. Penelitian ini berjudul "Hubungan Tingkat Kebugaran Jasmani dengan Indeks Massa Tubuh dan Hemoglobin Pada Siswa SDN 162 Warung Jambu Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Futsal." Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan sampel sebanyak 28 siswa berusia 10 hingga 12 tahun. Data dikumpulkan melalui pengukuran IMT, kadar hemoglobin menggunakan metode point-of-care testing (POCT), dan tes kebugaran jasmani yang meliputi V Sit Reach, Sit Up, Squat Thrust, dan PACER Test. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas, uji linearitas, dan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa memiliki hubungan yang signifikan dengan kadar hemoglobin (r = 0,515; p < 0,05), sementara tidak ditemukan hubungan signifikan antara tingkat kebugaran jasmani dan IMT (r = -0,264; p > 0,05). Sebagian besar siswa berada dalam kategori kebugaran yang baik, kemudian terdapat 80% siswa memiliki IMT normal dan 96% memiliki kadar hemoglobin dalam batas normal. Kesimpulan terdapat hubungan antara kebugaran jasmani dengan kadar hemoglobin siswa, sedangkan kebugaran jasmani dengan IMT tidak terdapat hubungan. The purpose of this study was to analyze the relationship between the level of physical fitness, body mass index (BMI), and hemoglobin levels of students who take part in extracurricular futsal. This study is entitled “The Relationship between Physical Fitness Level with Body Mass Index and Hemoglobin in Students of SDN 162 Warung Jambu Who Participate in Futsal Extracurricular.” The research method used was quantitative correlation with a sample of 28 students aged 10 to 12 years. Data were collected through measurement of BMI, hemoglobin levels using the point-of-care testing (POCT) method, and physical fitness tests including V Sit Reach, Sit Up, Squat Thrust, and PACER Test. Data analysis was conducted using normality test, linearity test, and Pearson correlation test. The results showed that students' physical fitness level had a significan relationship with hemoglobin level (r = 0,515; p < 0.05), while no significant relationship was found between physical fitness level and BMI (r = -0.264; p > 0.05). Most students were in the good fitness category, then there were 80% of students had normal BMI and 96% had hemoglobin levels within normal limits. The conclusion is that there is a relationship between physical fitness and students' hemoglobin levels, while there is no relationship between physical fitness and BMI. %I Universitas Pendidikan Indonesia %A - Kamka Hammimmustaha Safa %A - Carsiwan %A - Ikbal Gentar Alam %D 2025 %L repoupi136896