relation: http://repository.upi.edu/135658/ title: PERAN FAKTOR PSIKOLOGIS DAN GIZI TERHADAP INTENSITAS GEJALA GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD): Studi pada Mahasiswa Tingkat Akhir Program Sarjana di Universitas Pendidikan Indonesia creator: Melva Lyshandra Lillian, - creator: Fajria Saliha Puspita Prameswari, - creator: Asti Dewi Rahayu Fitrianingsih, - subject: L Education (General) subject: R Medicine (General) subject: RB Pathology description: Latar belakang: Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan gangguan pencernaan kronis yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke esofagus, dan menimbulkan gejala seperti heartburn, regurgitasi, nyeri epigastrium, dan mual. Prevalensi GERD semakin meningkat (42,3%) di Indonesia dan (28,8%) di Jawa Barat, termasuk pada mahasiswa tingkat akhir yang rentan mengalami stres, perubahan pola makan, serta asupan gizi yang kurang seimbang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara status gizi, kebiasaan sarapan, asupan zat gizi makro dan mikro, serta tingkat stres dengan gejala GERD pada mahasiswa tingkat akhir. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel terdiri atas 100 mahasiswa tingkat akhir berusia 18–25 tahun yang dipilih dengan teknik proportional purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner GERD-Q untuk gejala GERD, pengukuran antropometri untuk status gizi, food recall 1x24 jam untuk asupan zat gizi, serta skala DASS-21 untuk menilai tingkat stres. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian: Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara gejala GERD dengan status gizi (p-value = 0,014), kebiasaan sarapan (p-value = 0,004), dan tingkat stres (p-value < 0,001). Namun, tidak terdapat hubungan signifikan antara gejala GERD dengan asupan zat gizi makro (energi, protein, lemak, karbohidrat) maupun mikro (serat, zat besi, zinc, vitamin C). Kesimpulan: Faktor perilaku dan psikologis, terutama stres dan pola sarapan, berperan lebih besar dalam memengaruhi gejala GERD dibandingkan dengan kuantitas asupan gizi. Hasil ini menekankan pentingnya manajemen stres dan perbaikan kebiasaan makan sebagai strategi preventif pada mahasiswa. Kata Kunci: asupan gizi, GERD, kebiasaan sarapan, status gizi, stres Background: Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) is a chronic digestive disorder characterized by the backflow of stomach acid into the esophagus, causing symptoms such as heartburn, regurgitation, epigastric pain, and nausea. The prevalence of GERD is increasing (42.3%) in Indonesia and (28.8%) in West Java, including among final-year university students who are vulnerable to stress, dietary changes, and imbalanced nutritional intake. Objective: This study aimed to assess the relationship between nutritional status, breakfast habits, intake of macro- and micronutrients, and stress levels with GERD symptoms among final-year university students. Methods: This study used a cross-sectional design with a quantitative approach. The sample consisted of 100 final-year students aged 18–25 years, selected using proportional purposive sampling. Data were collected using the GERD-Q questionnaire for GERD symptoms, anthropometric measurements for nutritional status, 1x24-hour food recall for nutrient intake, and the DASS-21 scale to assess stress levels. Data were analyzed using the chi-square test. Results: The results showed a significant relationship between GERD symptoms and nutritional status (p-value = 0.014), breakfast habits (p-value = 0.004), and stress levels (p-value < 0.001). However, no significant association was found between GERD symptoms and macro (energy, protein, fat, carbohydrates) or micronutrient intake (fiber, iron, zinc, vitamin C). Conclusion: Behavioral and psychological factors, especially stress and breakfast patterns, play a greater role in influencing GERD symptoms compared to the quantity of nutrient intake. These findings highlight the importance of stress management and improvement of eating habits as preventive strategies among students. Keywords: breakfast habits, dietary intake, GERD, nutritional status, stress date: 2025-08-15 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: http://repository.upi.edu/135658/1/S_GIZ_2109860_Title.pdf format: text language: id identifier: http://repository.upi.edu/135658/2/S_GIZ_2109860_Chapter1.pdf format: text language: id identifier: http://repository.upi.edu/135658/3/S_GIZ_2109860_Chapter2.pdf format: text language: id identifier: http://repository.upi.edu/135658/4/S_GIZ_2109860_Chapter3.pdf format: text language: id identifier: http://repository.upi.edu/135658/5/S_GIZ_2109860_Chapter4.pdf format: text language: id identifier: http://repository.upi.edu/135658/6/S_GIZ_2109860_Chapter5.pdf format: text language: id identifier: http://repository.upi.edu/135658/7/S_GIZ_2109860_Appendix.pdf identifier: Melva Lyshandra Lillian, - and Fajria Saliha Puspita Prameswari, - and Asti Dewi Rahayu Fitrianingsih, - (2025) PERAN FAKTOR PSIKOLOGIS DAN GIZI TERHADAP INTENSITAS GEJALA GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD): Studi pada Mahasiswa Tingkat Akhir Program Sarjana di Universitas Pendidikan Indonesia. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia. relation: https://repository.upi.edu