@phdthesis{repoupi135047, school = {Universitas Pendidikan Indonesia}, note = {https://scholar.google.com/citations?user=zcFKKSAAAAAJ\&hl=en ID SINTA DOSEN PEMBIMBING RENI NURYANI : 6130790}, month = {May}, year = {2025}, title = {PENERAPAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN}, abstract = {Latar Belakang: Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Salah satu aktivitas terarah yang dapat diajarkan kepada pasien dengan resiko perilaku kekerasan dalam mengendalikan marah adalah dengan menggunakan terapi Progressive Muscle Relaxation (PMR). Teknik Progressive Muscle Relaxation (PMR), yaitu latihan relaksasi yang melibatkan penegangan dan pelepasan otot secara sistematis untuk menurunkan ketegangan fisik dan emosional. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terapi Progressive Muscle Relaxation dalam menurunkan gejala pada pasien risiko perilaku kekerasan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan asuhan keperawatan berupa laporan kasus (case report) dengan subjek pada klien seorang pasien dengan risiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Terapi general dan Terapi PMR diberikan secara bersamaan selama 5 hari, dengan durasi 15-20 menit setiap sesi. Hasil: Hasil penerapan menunjukkan bahwa subjek adalah laki-laki berusia 38 tahun. Klien menunjukkan lima gejala risiko perilaku kekerasan, termasuk bicara ketus, kontak mata tajam, bingung, mudah tersinggung, dan postur tubuh kaku. Setelah intervensi sesuai SAK dan PMR ditambahkan, tanda dan gejala Risiko Perilaku Kekerasan Klien berkurang. Satu-satunya gejala yang masih ada adalah bingung saat diajak berkomunikasi. Kesimpulan: Terapi Progressive Muscle Relaxation dapat membantu mengurangi gejala risiko perilaku kekerasan. Penerapan PMR dapat menjadi salah satu intervensi andalan dalam praktik keperawatan jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan. Background: Violent behavior is a form of behavior aimed at physically or psychologically harming someone. One targeted activity that can be taught to patients at risk of violent behavior to manage anger is Progressive Muscle Relaxation (PMR) therapy. The Progressive Muscle Relaxation (PMR) technique is a relaxation exercise that involves systematically tensing and releasing muscles to reduce physical and emotional tension. Objective: This study aimed to determine the effectiveness of Progressive Muscle Relaxation therapy in reducing symptoms in patients at risk of violent behavior. Methods: This study used a nursing care approach in the form of a case report with a client at risk of violent behavior at the West Java Provincial Mental Hospital. General therapy and PMR therapy were administered simultaneously for 5 days, with each session lasting 15-20 minutes. Results: The results showed that the subject was a 38-year-old man. The client exhibited five symptoms of risk for violent behavior, including sharp speech, sharp eye contact, confusion, irritability, and a stiff posture. After the addition of interventions based on the SAK and PMR, the client's signs and symptoms of risk for violent behavior decreased. The only remaining symptom was confusion when communicating. Conclusion: Progressive Muscle Relaxation therapy can help reduce symptoms of risk for violent behavior. The application of PMR can become a mainstay intervention in psychiatric nursing practice in healthcare facilities.}, author = {Amelia Dameyanti Siallagan, -}, keywords = {Risiko Perilaku Kekerasan, Progressive Muscle Relaxation (PMR), Keperawatan Jiwa, Studi Kasus.}, url = {https://repository.upi.edu/} }