@phdthesis{repoupi135027,
            note = {ID SINTA DOSEN Pembimbing:
Dinar Dinangsit: 6681964
Dewi Susilawati: 5993632},
           title = {HUBUNGAN PHYSICAL ACTIVITY  DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA MAHASISWI PGSD PENDIDIKAN JASMANI UPI KAMPUS DAERAH SUMEDANG},
           month = {June},
          school = {Universitas Pendidikan Indonesia},
            year = {2025},
        abstract = {Menstruasi merupakan salah satu tanda perkembangan sistem reproduksi pada wanita. Ditandai dengan Menstruasi menyatakan bahwa perempuan telah sampai di titik kematangan reproduksi yang siap dibuahi hal tersebut tidak luput dari Pre- menstrual syndrome yang merupakan sebuah tanda sebelum datang nya menstruasi. Dari 66 responden melalui 2 angket kuesioner aktivitas fisik dan premenstrual syndrome data yang didapatkan korelasi antara variabel dependen dan variabel independen terletak pada signifikansi pada hasil perhitungan statistik yaitu signifikansi yang didapatkan adalah nilai Sig. 0,195. Yang memiliki angka kurang dari 0,05 maka dari itu dinyatakan bahwa tidak terdapat korelasi antara dua variabel yang diteliti atau korelasi yang terdapat pada dua variabel tidak terlalu signifikan atau dapat disebut lemah. Selain itu analisis data menunjukkan correlation coefficient terdapat pada -0,
161 me membuktikan bahwa kaitan antara dua variabel memiliki rhesus negatif yang berarti apabila variabel independen memiliki frekuensi yang naik maka variabel dependen akan berdampak memiliki frekuensi menurun begitupun sebaliknya.
Kata Kunci : Premenstrual syndrome, Menstruasi, physical activity, aktivitas sehari hari. 

Menstruation is one of the signs of the development of the reproductive system in women. Marked by Menstruation, it states that women have reached the point of reproductive maturity that is ready to be fertilized, this is inseparable from Premenstrual syndrome which is a sign before menstruation.  From 66 respondents through 2 questionnaires of physical activity and premenstrual syndrome, the data obtained correlation between the dependent variable and the independent variable lies in the significance of the results of statistical calculations, namely the significance obtained is the Sig. value. 0.195. Which has a number less than 0.05, therefore it is stated that there is no correlation between the two variables studied or the correlation in the two variables is not too significant or can be called weak. In addition, data analysis shows that the correlation coefficient is at -0.161 me proving that the relationship between the two variables has a negative rhesus which means that if the independent variable has an increasing frequency, the dependent variable will have an impact on having a decreasing frequency and vice versa.
Keywords: Premenstrual syndrome, Menstruation, physical activity, daily activities.},
          author = {Siti Adira Puspa Kania, - and Dinar Dinangsit, - and Dewi Susilawati, -},
             url = {https://repository.upi.edu/},
        keywords = {Premenstrual syndrome, Menstruasi, physical activity, aktivitas sehari hari. 
Premenstrual syndrome, Menstruation, physical activity, daily activities.}
}