TY - THES N2 - Pasar Tanah Abang, sebagai pusat perdagangan tekstil terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, menawarkan peluang ekonomi dan menarik pedagang dari berbagai etnis, termasuk Tionghoa, Arab, dan betawi, dengan Minangkabau sebagai kelompok mayoritas dan etnis yang menjadi fokus penelitian ini. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap perkembangan pedagang Minangkabau, khususnya di Pasar Tanah Abang. Penelitian ini bertujuan memahami dinamika historis, usaha strategi dan adaptasi, dan penyebab mereka tidak bisa berkembang lebih jauh. Metode yang digunakan adalah metode historis yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini berupa koran, literatur, dan wawancara dari para pelaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemunculan pedagang Minangkabau di Pasar Tanah Abang dimulai sejak tahun 1970-an. Akibat dari program KIK dan KMKP, serta kebijakan yang mengutamakan pedagang pribumi. Selain itu, perhatian pemerintah terhadap perkembangan Pasar Tanah Abang turut menjadi faktor pendorong pesatnya pedagang Minangkabau. Dalam memulai usahanya, sebelum memiliki kios permanen mereka menjadi pedagang K5 karena keterbatasan modal. Mereka juga diharuskan untuk beradaptasi dengan lingkungan Jakarta dan mengikuti dinamika harga pasar. Meskipun jumlah mereka mendominasi, para pedagang Minangkabau cenderung tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Disebabkan oleh keterbatasan akses permodalan, motivasi usaha masih sebatas pemenuhan pribadi, serta sulit dalam adaptasi dengan perkembangan ekonomi modern. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dalam bidang yang sama. Tanah Abang Market, the largest textile trade center in Indonesia and Southeast Asia, provides economic opportunities and attracts traders from various ethnic groups, including Chinese, Arab, Betawi, and Minangkabau, with the latter being the majority group and the focus of this study. This research is driven by the author's interest in the development of Minangkabau traders, specifically in Tanah Abang Market. The study aims to understand the historical dynamics, strategies, adaptations, and the reasons for their limited development. The historical method is used, heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The sources used include newspapers, literature, and interviews with traders. The findings show that the emergence of Minangkabau traders in Tanah Abang began in the 1970s, influenced by the KIK and KMKP programs and policies prioritizing indigenous traders. Additionally, government attention to the development of Tanah Abang Market contributed to the rapid growth of Minangkabau traders. Initially, they operated as K5 vendors due to limited capital before securing permanent kiosks. They had to adapt to Jakarta?s environment and market price fluctuations. Despite their numerical dominance, Minangkabau traders have not shown significant progress due to limited access to capital, motivation focused on personal needs, and difficulties in adapting to modern economic developments. This research is expected to serve as a reference for future studies in the same field. N1 - ID SINTA Dosen Pembimbing Wawan Darmawan: 5992655 Yani Kusmarni: 6115838 TI - KARANTAU MADANG DI HULU BABUAH BABUNGO BALUN: Perkembangan Perantau Minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat (1975-2023) UR - https://repository.upi.edu/ ID - repoupi134720 M1 - other Y1 - 2025/01/30/ PB - Universitas Pendidikan Indonesia A1 - Arief Kurnia Rachman, - A1 - Wawan Darmawan, - A1 - Yani Kusmarni, - KW - Pasar Tanah Abang KW - Perantau Minangkabau KW - Perdagangan Tekstil Tanah Abang Market KW - Minangkabau Migrants KW - Textile Trade AV - restricted ER -