@phdthesis{repoupi134369,
            year = {2025},
           title = {KORELASI TINGKAT KONSUMSI DAN ENERGI 
AVAILABILITY DENGAN PERFORMA AEROBIC ENDURANCE 
ATLET FUTSAL KOTA BANDUNG TAHUN 2025: STUDI PADA PEMAIN FUTSAL 15 BANDUNG},
           month = {April},
            note = {ID SINTA Dosen Pembimbing
Muchamad Rizki Sentani: 6745720
Isti Kumalasari: 6745723},
          school = {Universitas Pendidikan Indonesia},
        keywords = {ketersediaan energi; asupan gizi; performa daya tahan aerobik

 energy availability; nutritional intake; aerobic endurance 
performance},
          author = {Farrah Lula Klarissa Hendroyono, - and Muchamad Rizki Sentani, - and Isti Kumalasari, -},
             url = {https://repository.upi.edu/},
        abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat asupan 
zat gizi, ketersediaan energi (EA), dan performa daya tahan aerobik pada atlet 
futsal remaja di Bandung. Sebanyak 47 atlet laki-laki berusia 13-21 tahun dari 
Futsal 15 Bandung berpartisipasi dalam penelitian potong lintang ini. 
Pengumpulan data meliputi food recall 3{$\times$}24 jam untuk asupan makanan, 
pengukuran antropometri, dan Multistage Fitness Test (Beep Test) untuk 
mengestimasi VO{$_2$}max. Ketersediaan energi dihitung dengan mengurangi 
pengeluaran energi olahraga (EEE) dari asupan energi, yang dinormalisasi per 
massa bebas lemak (FFM). Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif yang 
signifikan antara daya tahan aerobik (VO{$_2$}max) dan tingkat asupan energi (p = 
0,003, r = 0,427), karbohidrat (p = 0,003, r = 0,427), protein (p = 0,000, r = 
0,514), dan cairan (p = 0,002, r = 0,446). Namun, tidak ada korelasi yang 
signifikan yang ditemukan antara EA (p = 0,700) atau asupan lemak (p = 0,465) 
dan VO{$_2$}max. Sebagian besar atlet memiliki nilai EA yang rendah ({\ensuremath{<}}30 kkal/kg 
FFM/hari), yang mengindikasikan adanya potensi risiko nutrisi. Temuan ini 
menyoroti pentingnya asupan makronutrien dan cairan yang cukup untuk 
mendukung performa aerobik dan merekomendasikan intervensi nutrisi 
profesional dalam program pengembangan atlet. 

This study aims to determine the relationship between nutrient intake levels, 
energy availability (EA), and aerobic endurance performance among teenage 
futsal athletes in Bandung. A total of 47 male athletes aged 13-21 years from 
Futsal 15 Bandung participated in this cross-sectional study. Data collection 
included 3{$\times$}24-hour food recall for dietary intake, anthropometric measurements, 
and the Multistage Fitness Test (Beep Test) for estimating VO{$_2$}max. Energy 
availability was calculated by subtracting exercise energy expenditure (EEE) 
from energy intake, normalized per fat-free mass (FFM). The results showed 
significant positive correlations between aerobic endurance (VO{$_2$}max) and intake 
levels of energy (p = 0,003, r = 0,427), carbohydrates (p = 0,003, r = 0,427), 
protein (p = 0,000, r = 0,514), and fluids (p = 0,002, r = 0,446). However, no 
significant correlation was found between EA (p = 0,700) or fat intake (p = 
0,465) and VO{$_2$}max. Most athletes had low EA values ({\ensuremath{<}}30 kcal/kg FFM/day), 
indicating potential nutritional risks. These findings highlight the importance of 
adequate macronutrient and fluid intake to support aerobic performance and 
recommend professional nutritional intervention in athlete development 
programs.}
}