TY  - THES
TI  - RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KUALITAS AIR BUDIDAYA RUMPUT LAUT BERBASIS INTERNET OF THINGS
UR  - https://repository.upi.edu/
N2  - Desa Lontar merupakan salah satu wilayah yang mengembangkan budidaya rumput laut sebagai salah satu komoditas unggulan. Namun, terdapat permasalahan cukup serius yang dihadapi oleh para petani rumput laut yaitu dalam proses pemantauan kualitas air. Sedangkan faktor penentu peningkatan produksi rumput laut adalah kualitas air yang baik. Kualitas air yang baik pada daerah tumbuhnya rumput laut akan berbanding lurus dengan peningkatan jumlah yang dihasilkan. Alternatif lain yang dapat diterapkan untuk mengukur kualitas air lahan rumput laut adalah dengan menggunakan sensor yang tertanam pada perangkat Internet of Things yang dapat melakukan pengukuran secara real time. Tujuan dari penelitian ini adalah pengaplikasian rancangan sistem monitoring kualitas air budidaya rumput laut dan analisis hasil uji alat di Desa Lontar menggunakan aplikasi Blynk berbasis IoT.  Hasil penelitian menunjukan proses perancangan sistem dan hasil analisis uji laboratorium serta lapangan untuk kesesuaian alat yang dirancang berjalan dengan baik yang dibuktikan dengan persentase error yang kecil dari tiap sensor yaitu sensor suhu DS18B20 sebesar 0,010%, sensor pH sebesar 0,088%, sensor TDS sebesar 0,062%, dan sensor MQ-135 mempunyai nilai standar yaitu 5 mg/L. Hasil uji monitoring pada tambak budidaya rumput laut didapatkan kisaran nilai dari tiap sensor yaitu suhu 34,95 0C, pH 6,39, TDS 277,4 ppm, dan amonia 5 mg/L. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dari hasil parameter menujukan tambak tersebut kurang sesuai untuk pertumuhan rumput laut karena faktor kualitas air yang kurang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

Lontar Village is one of the areas that is developing seaweed cultivation as a superior commodity. However, there are quite serious problems faced by seaweed farmers, namely in the process of monitoring water quality. Meanwhile, the determining factor for increasing seaweed production is good water quality in ponds. Good water quality in seaweed growing areas will be directly proportional to the increase in the amount produced. Another alternative that can be applied to measure the water quality of seaweed fields is to use sensors embedded in Internet of Things devices that can take measurements in real time. The aim of this research is to apply the design of a water quality monitoring system for seaweed cultivation and analysis of equipment test results in Lontar Village using the IoT-based Blynk application.  The results of the research show that the system design process and the results of laboratory and field test analysis show that the suitability of the designed equipment works well as evidenced by the small error percentage of each sensor, namely the DS18B20 temperature sensor of 0.010%, the pH sensor of 0.088%, the TDS sensor of 0.062%, and the MQ-135 sensor has a standard value of 5 mg/L. The results of monitoring tests on seaweed cultivation ponds obtained a range of values from each sensor, namely temperature 34.95 0C, pH 6.39, TDS 277.4 ppm, and ammonia 5 mg/L. It can be concluded from this research that the parameter results show that the pond is not suitable for growing seaweed because the water quality is not in accordance with the established standards.
N1  - https://scholar.google.com/citations?view_op=new_profile&hl=en

ID SINTA Dosen Pemimbing
Luthfi Anzani: 6721957
Mad Rudi: 6746212
A1  - Andrian Afriandi, -
KW  - Sistem monitoring kualitas air berbasis internet of things

Internet of Things based water quality monitoring system
AV  - restricted
ID  - repoupi122949
M1  - other
Y1  - 2024/07/02/
PB  - Universitas Pendidikan Indonesia
ER  -