%O ID SINTA DOSEN PEMBIMBING: Syamsu Yusuf:5991749 Tina Hayati Dahlan:5980395 %K Konformitas Teman Sebaya, Konsep Diri Remaja %L repoupi112547 %A - Sifa Fauziah %D 2001 %I Universitas Pendidikan Indonesia %X Hubungan dengan teman sebaya yang ditujukan dengan interaksi yang terus terjalin dengan teman sebaya membuat remaja mempersepsi dirinya berdasarkan cerminan dari penilaian teman sebaya. Penilaian orang lain menurut persepsi individu yang bersangkutan dan penilaian diri yang dilakukan oleh dirinya sendiri mempengaruhi konsep diri remaja. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas teman sebaya dengan konsep diri remaja dan implikasinya bagi layanan bimbingan dan konseling. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk mengungkap profil perilaku konformitas teman sebaya dan konsep diri remaja. Metode penelitian yaitu deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Kondisi objektif pada siswa kelas XI SMA Negeri 15 Bandung mengenai konformitas teman sebaya dari jumlah sampel sebanyak 145 siswa, siswa yang memiliki tingkat konformitas kategori rendah sebanyak 22 siswa (15, 2%) yang berarti siswa tidak memiliki perilaku konformitas. Kategori sedang sebanyak 105 siswa (72, 4%) yang berarti siswa memiliki perilaku konformitas dan kategori tinggi sebanyak 18 siswa (12, 4%) yang berarti siswa memiliki perilaku konformitas yang berlebihan. kondisi objektif pada siswa kelas XI SMA Negeri 15 Bandung mengenai konsep diri remaja dari jumlah sampel sebanyak 145 siswa menunjukan siswa yang memiliki kategori rendah sebanyak 75 siswa (51, 7%) yang berarti siswa tersebut dapat di kategorikan memiliki konsep diri yang negatif dan siswa yang memiliki kategori tinggi sebanyak 70 siswa (48, 3%) menunjukan kurang memiliki konsep diri yang positif. Implikasi bagi layanan bimbingan dan konseling melalui rancangan program bimbingan pribadi-sosial untuk mengembangkan konsep diri didalam interaksi teman sebaya. Rekomendasi yang diberikan, yaitu kepada: (1) Guru bimbingan dan konseling Guru bimbingan dan konseling dapat mnegarahkan dan memfasilitasi siswa agar memiliki konsep diri yang positif didalam lingkungan kelompok teman sebaya meskipun memiliki perilaku konformitas. (2) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat membuat penelitian mengenai program pribadi-sosial dalam mengembangkan konsep diri didalam lingkungan kelompok teman sebaya meskipun memiliki perilaku konformitas dan melakukan penelitian di jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama atau Sekolah Menengah Kejuruan. Kata kunci: Konformitas Teman Sebaya, Konsep Diri Remaja %T HUBUNGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI REMAJA DAN IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING