@phdthesis{repoupi110878, school = {Universitas Pendidikan Indonesia}, year = {2012}, month = {August}, title = {KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK ANTARA SISWA YANG MENDAPATKAN PEMBELAJARAN TIPE MURDER DENGAN TIPE JIGSAW}, note = {ID SINTA Dosen Pembimbing: Tatang Herman : 5986217 Aan Hasanah : 6000349}, url = {http://repository.upi.edu}, keywords = {Kata kunci: Pemecahan masalah (problem solving), tipe MURDER, tipe Jigsaw.}, author = {Tarudin, -}, abstract = {Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah agar siswa mampu memecahkan masalah. Namun demikian pemecahan masalah matematik siswa SMP di Indonesia masih tergolong rendah. Untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah tersebut guru harus memberikan soal-soal yang tidak rutin (problem solving) serta diciptakannya pembelajaran yang memungkinkan siswa secara lebih aktif yaitu dengan pembelajaran berkelompok (Cooperative Learning). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematik antara siswa yang mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe MURDER (Mood, Understand, Recall, Detect, Elaborate, Review) dengan tipe Jigsaw. Kemampuan pemecahan masalah dalam peneitian ini adalah (1) mengidentifikasi kecukupan data untuk pemecahan masalah; (2) membuat model matematik dari suatu situasi atau masalah sehari-hari; (3) memilih dan menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah matematika dan atau di luar matematika; (4) menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalah asal, serta memeriksa kebenaran hasil atau jawaban. Jumlah sampel dari penelitian ini yaitu 3 (tiga) kelas sampel. Populasinya adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung dengan level rendah (klaster III). Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan terhadap data hasil nilai posttest dengan menggunakan uji perbandingan satu arah Kruskal Wallis (Kruskal Wallis One Way Analysis of Variance) dan uji lanjutan Games-Howell (Games-Howell Post Hoc Analysis). Penelitian ini menyimpulkan bahwa antara siswa yang mendapatkan pembelajaran tipe MURDER dengan tipe Jigsaw memiliki kemampuan pemecahan masalah matematik yang sama secara statistik, siswa yang mendapatkan pembelajaran tipe Jigsaw lebih baik daripada kovensional, dan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran tipe MURDER dengan konvensional tidak berbeda secara signifikan namun lebih tinggi. Analisis data angket menunjukkan secara keseluruhan siswa pada kedua kelas eksperimen bersikap positif terhadap pembelajaran tipe MURDER dan tipe Jigsaw, pelajaran matematika, dan soal-soal pemecahan masalah yang diberikan.} }