%I Universitas Pendidikan Indonesia %O id sinta dosen pembimbing: F.M. Titin Supriyanti: 6682493 Asep Suryatna: 6683491 %X Telah dilakukan upaya menganekaragamkan pangan, dengan cara menambahkan tepung belut (Monopterus albus) sebagai sumber makanan kaya protein, ke dalam produk kerupuk. Perbandingan komposisi massa antara tepung tapioka dan tepung belut tersebut adalah kerupuk A (90:10); kerupuk B (80:20); dan kerupuk C (70:30). Tiga jenis produk kerupuk yang dihasilkan ditentukan karakteristiknya (warna, rasa, aroma dan kerenyahan), kemudian dianalisis kandungan gizinya meliputi air, karbohidrat, protein, lemak, dan mineral fosfor. Karakteristik mengenai aroma, warna, dan rasa menunjukkan bahwa produk kerupuk A memiliki karakteristik yang lebih baik daripada produk kerupuk B dan C. Hasil analisis kandungan gizi untuk produk kerupuk A, produk kerupuk B, dan produk kerupuk C per 100 gram bahan secara berturut-turut adalah kandungan air sebesar 8,34 g; 8,74 g; dan 8,87 g; kandungan karbohidrat sebesar 42,64 g; 37,32 g; dan 34,05 g; kandungan protein sebesar 8,37 g; 14,82 g; dan 19,74 g; kandungan lemak sebesar 2,44 g; 4,08 g; dan 5,87 g; dan kandungan mineral fosfor sebesar 0,20 g; 0,38 g; dan 0,56 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan karbohidrat menurun seiring bertambahnya tepung belut. Untuk kandungan protein, lemak, dan mineral fosfor meningkat seiring bertambahnya tepung belut. %T FORTIFIKASI TEPUNG BELUT (Monopterus albus) PADA PRODUKSI KERUPUK BERPROTEIN TINGGI %K FORTIFIKASI, TEPUNG BELUT, KERUPUK BERPROTEIN TINGGI %A - Diah Agustina %L repoupi110130 %D 2008