eprintid: 100669 rev_number: 17 eprint_status: archive userid: 197069 dir: disk0/00/10/06/69 datestamp: 2023-08-31 15:46:45 lastmod: 2023-08-31 15:46:45 status_changed: 2023-08-31 15:46:45 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Ni Nyoman Putri Nursanti, - creators_nim: NIM2002161 creators_id: putrinursanti@upi.edu contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Wilodati, - contributors_name: Siti Komariah, - contributors_nidn: NIDN0014016804 contributors_nidn: NIDN0003046802 contributors_id: wilodati.upi.edu contributors_id: sitikomariah@upi.edu title: KEARIFAN LOKAL ORANG-ORANG TENGANAN ASLI DALAM MELESTARIKAN PERKAWINAN ENDOGAMI DI DESA ADAT TENGANAN PEGRINGSINGAN BALI ispublished: pub subjects: HM subjects: L1 subjects: LB divisions: T_SOS full_text_status: restricted keywords: Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Kearifan Lokal, Orang-Orang Tenganan Asli, Perkawinan Endogami Traditional village Tenganan Pegringsingan, Local Wisdom, Native Tenganans, Endogamy Marriage note: https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=xM6N_O8AAAAJ&view_op=list_works&authuser=1&gmla=AOV7GLOK854CkeDWoTw8-DQHQ51u2-BifoG_91A2XazFodpvI8gdnt_4OJQxTolQuDdVWR2g4xYdwOyyjwK_1pla id sinta dOSEN PEMBIMBING Wilodati: 5976344 SINTA ID: 5976333 abstract: Desa Adat Tenganan Pegringsingan merupakan salah satu desa tua di Bali yang masih mempertahankan pola hidup tradisional yang mengacu pada awig-awig (aturan adat). Salah satu aturan adat yang hingga kini masih dilestarikan adalah perkawinan endogami. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mendalam terkait kearifan lokal orang-orang Tenganan asli dalam melestarikan perkawinan endogami dan memberikan kontribusi dalam bidang pelestarian tradisi. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subyek dalam penelitian ini adalah Kliang Adat, orang-orang Tenganan Asli (krama desa), dan orang-orang yang tidak melakukan perkawinan endogami (krama gumi pulangan) yang bermukim di Desa Adat Tenganan Pegringsingan. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Temuan penelitian ini menunjukkan: 1) Alasan melestarikan perkawinan endogami adalah karena hanya dari perkawinan endogami, orang-orang Tenganan asli dapat melanjutkan keturunan krama desa dan dapat disadari akan menjaga eksistensi kearifan lokalnya yakni awig-awig Desa Adat Tenganan Pegringsingan; 2) Upaya pelestarian perkawinan endogami sangat didukung dengan adanya kearifan lokal berupa matruna nyoman dan madaha yaitu pendidikan informal untuk membentuk mental calon penerus krama desa; 3) Dampak melestarikan perkawinan endogami bagi Desa Adat Tenganan Pegringsingan yakni terjaganya sistem kekerabatan orang Tenganan asli, kokohnya sistem pemerintahan desa adat, dan terjaganya tanah kolektif desa. ; The traditional village Tenganan Pegringsingan is one of the old villages in Bali which still maintains a traditional way of life that refers to awig-awig or traditional rules. One of the rules that is still kept until now is endogamy marriage. This research is done to get a deeper understanding on the local wisdom of the native Tenganans in conserving endogamy marriage and contribute to the preservation of traditions. This research used a qualitative approach with a case study method. The subject of this research was Kliang Adat, the native Tenganans (krama desa), and people who do not do endogamy marriage (krama gumi pulangan) who reside in the traditional village Tenganan Pegringsingan. The data collecting techniques used in this research were observation, interview, and documentation study. The research findings show: 1) The reason for maintaining endogamy marriage is that by doing that kind of marriage, the native Tenganans can maintain the descendants of krama desa and in turn will keep the existence of the local wisdom which is the awig-awig of the traditional village Tenganan Pegringsingan; 2) The effort to conserve endogamy marriage is fully supported by the local culture matruna nyoman and madaha, which are informal education to shape the mentality of the future successors of krama desa; 3) The impact of the conservation of endogamy marriage for the traditional village Tenganan Pegringsingan is the preservation of the native Tenganans’ kinship system, the sturdiness of a government system of a traditional village, and the preservation of the village’s collective land. date: 2023-08-22 date_type: published institution: Universitas Pendidikan Indonesia department: KODEPRODI69101#Pendidikan_Sosiologi_S2 thesis_type: masters thesis_name: mphil official_url: http://repository.upi.edu related_url_url: https://perpustakaan.upi.edu related_url_type: org citation: Ni Nyoman Putri Nursanti, - (2023) KEARIFAN LOKAL ORANG-ORANG TENGANAN ASLI DALAM MELESTARIKAN PERKAWINAN ENDOGAMI DI DESA ADAT TENGANAN PEGRINGSINGAN BALI. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia. document_url: http://repository.upi.edu/100669/1/T_SOS_2002161_Title.pdf document_url: http://repository.upi.edu/100669/2/T_SOS_2002161_Chapter1.pdf document_url: http://repository.upi.edu/100669/3/T_SOS_2002161_Chapter2.pdf document_url: http://repository.upi.edu/100669/4/T_SOS_2002161_Chapter3.pdf document_url: http://repository.upi.edu/100669/5/T_SOS_2002161_Chapter4.pdf document_url: http://repository.upi.edu/100669/6/T_SOS_2002161_Chapter5.pdf document_url: http://repository.upi.edu/100669/7/T_SOS_2002161_Appendix.pdf