YULIA Hikmawati, - (2012) ANALISIS FRASA PREPOSISI DENGAN MODIFIKATOR “NACH” SEBAGAI DIREKTIVERGÄNZUNG, PRÄPOSITIVERGÄNZUNG DAN TEMPORALANGABE. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_jrm_060542_table_of_content.pdf Download (266kB) |
|
Text
s_jrm_060542_chapter1.pdf Download (277kB) |
|
Text
s_jrm_060542_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (376kB) |
|
Text
s_jrm_060542_chapter3.pdf Download (260kB) |
|
Text
s_jrm_060542_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (325kB) |
|
Text
s_jrm_060542_chapter5.pdf Download (257kB) |
|
Text
s_jrm_060542_bibliography.pdf Download (265kB) |
Abstract
Frasa preposisi dengan modifikator nach adalah frasa preposisi yang inti frasanya adalah preposisi nach. Dalam mempelajari frasa preposisi, pembelajar Bahasa Jerman mengalami kesulitan untuk membedakan fungsi frasa preposisi sebagai Direktivergänzung (pelengkap direktif), Präpositivergänzung (pelengkap preposisi) dan Temporalangabe (keterangan waktu). Berdasarkan pengalaman penulis kesulitan tersebut muncul karena sulit membedakan verba yang berkorelasi dengan preposisi nach, sulit menentukan unsur-unsur pembentuk dan sulit membedakan fungsi preposisi nach pada Direktivergänzung, Präpositivergänzung dan Temporalangabe. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan verba yang berkorelasi dengan preposisi nach, (2) mendeskripsikan unsur yang menjadi pembentuk frasa preposisi yang berfungsi sebagai Direktivergänzung, Präpositivergänzung dan Temporalangabe dan (3) mendeskripsikan perbedaan preposisi nach sebagai Direktivergänzung, Präpositivergänzung dan Temporalangabe. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitis dan Teori Gramatika Dependensi. Data dalam penelitian ini diambil dari majalah Deutsch Perfekt edisi September, November dan Desember 2009. Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa (1) Terdapat enam verba yang dapat berkorelasi dengan preposisi nach pada Direktivergänzung. Verba yang paling sering muncul adalah verba gehen, kommen dan fahren. Sedangkan pada Präpositivergänzung ditemukan 12 verba yang harus berkorelasi dengan preposisi nach. Verba yang paling sering muncul adalah verba suchen, fragen dan riechen. (2) Pada Direktiverg{5;nzung terdapat dua unsur pembentuk yaitu preposisi dan frasa nomina sebanyak 46 frasa dan tiga frasa preposisi dengan unsur pembentuk preposisi dan adverbia. Sedangkan pada Pr{5;positiverg{5;nzung terdapat dua unsur pembentuk yaitu preposisi dan frasa nomina sebanyak 20 frasa dan tiga frasa preposisi dengan unsur pembentuk preposisi dan frasa pronomina. Pada Temporalangabe ditemukan 35 frasa preposisi dengan unsur pembentuk preposisi dan frasa nomina dan dua frasa dengan unsur pembentuk preposisi dan Grundzahlen. (3) Perbedaan preposisi nach pada Direktivergänzung, Präpositivergänzung dan Temporalangabe terletak pada maknanya. Pada Direktiverg{5;nzung preposisi nach bermakna ‘ke’ yang digunakan untuk menunjukkan tempat, tujuan atau arah. Sedangkan pada Pr{5;positiverg{5;nzung makna preposisi nach mengikuti makna dari verba. Pada Temporalangabe preposisi nach bermakna ‘setelah’ yang menunjukkan titik waktu. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai frasa preposisi dengan unsur Ergänzung atau Angabe yang lain.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing MERY D HUTABARAT : - HAFDARANI : 6144965 |
Uncontrolled Keywords: | FRASA PREPOSISI, MODIFIKATOR “NACH” , DIREKTIVERGÄNZUNG, PRÄPOSITIVERGÄNZUNG , TEMPORALANGABE. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman |
Depositing User: | Septiani Sitrulroaeni |
Date Deposited: | 29 Aug 2023 07:54 |
Last Modified: | 29 Aug 2023 07:54 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/99896 |
Actions (login required)
View Item |