MONITORING PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PANTAI SANTOLO DAN SAYANG HEULANG TAHUN 2015-2022

Siti Rohmah Assifa, - (2023) MONITORING PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PANTAI SANTOLO DAN SAYANG HEULANG TAHUN 2015-2022. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_PKP_1909944_Title.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_PKP_1909944_Chapter1.pdf

Download (419kB)
[img] Text
S_PKP_1909944_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (528kB)
[img] Text
S_PKP_1909944_Chapter3.pdf

Download (646kB)
[img] Text
S_PKP_1909944_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img] Text
S_PKP_1909944_Chapter5.pdf

Download (289kB)
[img] Text
S_PKP_1909944_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (5MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Perubahan garis pantai merupakan salah satu bentuk dinamika perubahan fisik yang terjadi secara terus-menerus sehingga dapat terjadinya proses perubahan garis pantai berupa abrasi dan akresi. Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki kawasan pantai yang menghadap langsung dengan Samudera Hindia. Hal tersebut dapat memberikan pengaruh dari komponen gelombang yang dibangkitkan oleh angin dan menyebabkan perubahan garis pantai. Pantai Santolo dan Pantai Sayang Heulang merupakan salah satu pantai wisata yang ada di pesisir Kabupeten Garut. Aktivitas pariwisata dapat mempengaruhi perubahan garis pantai sehingga diperlukan penelitian untuk monitoring perubahan garis pantai di kedua pantai tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak, luas dan laju perubahan garis pantai dan mengetahui faktor penyebab perubahan garis pantai yang terjadi. Penelitian ini menggunakan data citra satelit Google Earth Pro, dengan analisis Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dengan metode perhitungan statistik Net Shoreline Movement (NSM) dan End Point Rate (EPR). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi perubahan akresi dan abrasi. Pantai Santolo mengalami Abrasi tertinggi -97,29 m dengan laju -13,54 m/tahun dan Akresi tertinggi +51,15 m dengan laju +7,12 m/tahun. Pantai Sayang Heulang mengalami abrasi tertinggi -24,75 m dengan laju - 3,45 m/tahun dan Akresi tertinggi +31,11 m dengan laju +4,33 m/tahun. Luas total area yang mengalami abrasi seluas -0,95 Ha dengan laju -0,1 Ha/tahun sedangkan luas akresi bertambah seluas 3,38 Ha dengan laju 0,4 Ha/tahun. Faktor yang mengakibatkan terjadinya perubahan abrasi yaitu gelombang yang dibangkitkan oleh angin dan faktor yang menyebabkan akresi yaitu faktor sedimentasi dari Muara Sungai Cilauteureun. Kata Kunci : DSAS, Abrasi, Akresi Shoreline change is a form of dynamics of physical change that occurs continuously so that the process of changing the coastline in the form of abrasion and accretion can occur. Garut Regency is an area that has a beach area facing directly to the Indian Ocean. This can affect the wave components generated by the wind and cause shoreline changes. Santolo Beach and Sayang Heulang Beach are one of the tourist beaches on the coast of Garut Regency. Tourism activities can affect shoreline changes, so research is needed to monitor shoreline changes on both coasts. This study aims to determine the distance, area and rate of change of the coastline and determine the factors that cause changes in the coastline that occur. This study uses Google Earth Pro satellite imagery data, with Digital Shoreline Analysis System (DSAS) analysis using Net Shoreline Movement (NSM) and End Point Rate (EPR) statistical calculation methods. The research results obtained indicate that there is a change in accretion and abrasion. Santolo Beach experienced the highest abrasion of -97.29 m with a rate of -13.54 m/year and the highest accretion of +51.15 m with a rate of +7.12 m/year. Sayang Heulang Beach experienced the highest abrasion of -24.75 m with a rate of -3.45 m/year and the highest accretion of +31.11 m with a rate of +4.33 m/year. The total area experiencing abrasion is -0.95 Ha at a rate of -0.1 Ha/year while the accretion area increases by 3.38 Ha at a rate of 0.4 Ha/year. Factors that cause changes in abrasion are waves generated by the wind and factors that cause accretion are sedimentation factors from the Cilauteureun River Estuary. Keyword : DSAS, Abrasion, Accretion

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: DSAS, Abrasion, Accretion
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GC Oceanography
L Education > L Education (General)
Divisions: UPI Kampus Serang > S1 Pendidikan Kelautan dan Perikanan
Depositing User: Siti Rohmah Assifa
Date Deposited: 30 Aug 2023 03:39
Last Modified: 30 Aug 2023 03:39
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/99774

Actions (login required)

View Item View Item