Neni Nuraeni, - (2007) PERANAN MUHAMMADIYAH DALAM KANCAH PERPOLITIKAN DI INDONESIA (1945-1971). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_sej_020096_table_of_content.pdf Download (241kB) |
|
Text
s_sej_020096_chapter1.pdf Download (270kB) |
|
Text
s_sej_020096_chapter3.pdf Download (274kB) |
|
Text
s_sej_020096_chapter5.pdf Download (246kB) |
|
Text
s_sej_020096_bibliography.pdf Download (248kB) |
Abstract
Judul dari skripsi ini adalah “Peranan Muhammadiyah dalam Kancah Perpolitikan di Indonesia (1945-1971)”. Permasalahan utama yang diangkat dalam skripsi ini mengenai peranan Muhammadiyah dalam kancah politik nasional tahun 1945-1971. Permasalahan utama tersebut terangkum dalam tiga pertanyaan pokok yaitu: 1). Apa yang menjadi latar belakang keterlibatan Muhammadiyah dengan politik, 2). Bagaimana usaha yang diperankan Muhammadiyah dalam kancah perpolitikan di Indonesia, 3). Bagaimana dampak dari keterlibatan Muhamadiyah dalam politik terhadap keutuhan organisasi. Penulis menggunakan metode sejarah atau historis dengan teknik penelitian studi literatur dan wawancara dalam mengkaji permasalahan yang telah diuraikan di atas, Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti, ternyata Muhammadiyah meskipun menyatakan sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang sosial keagamaan, tetapi dalam sejarah dan perkembangan organisasinya pernah beberapa kali terlibat dengan partai politik di Indonesia. Muhammadiyah merasa mempunyai kewajiban untuk ikut berkiprah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan juga untuk memperjuangkan aspirasi umat Islam salah satunya melalui partai politik Islam yang menjadi wadah bagi umat Islam. Peranan Muhammadiyah dalam partai politik cukup besar. Muhammadiyah mempunyai inisiatif untuk mendirikan partai politik tetapi tidak bersifat organisatoris, melainkan bersifat perseorangan dari anggota-anggota Muhammadiyah. Dengan demikian anggota Muhammadiyah memiliki peran dalam kepengurusan partai politik. Peranan Muhammadiyah dalam politik antara lain terlibat dalam PSII, MIAI, PII, Masyumi dan Parmusi. Keterlibatan Muhammadiyah dalam kancah perpolitikan menyebabkan adanya perdebatan, baik dalam kalangan internal maupun eksternal. Banyak yang beranggapan Muhammadiyah telah menyimpang dari jalur asalnya sebagai organisasi sosial keagamaan. Atas dasar itulah Muhammadiyah akhirnya merumuskan suatu dasar yang menjadi acuan bagi organisasi ini dalam menghadapi politik. Rumusan tersebut dikenal dengan istilah khittah perjuangan Muhammadiyah tahun 1971 yang isinya menyatakan bahwa Muhammadiyah sejak saat itu tidak mempunyai hubungan dengan partai politik dan organisasi manapun serta tetap konsisten dengan gerakan sosial keagamaan yang berdasarkan prinsip dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing: Wawan Darmawan : 5992655 |
Uncontrolled Keywords: | Muhammadiyah, Politik |
Subjects: | H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races J Political Science > JC Political theory |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Zydan Naufal Musyaffa |
Date Deposited: | 27 Aug 2023 03:46 |
Last Modified: | 27 Aug 2023 03:46 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/98041 |
Actions (login required)
View Item |