PEMBERITAAN REKAYASA DUA LEMBAGA HUKUM : ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN KPK VS POLRI PADA HARIAN UMUM KOMPAS DAN REPUBLIKA

Titin Nurul Latipah, - (2010) PEMBERITAAN REKAYASA DUA LEMBAGA HUKUM : ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN KPK VS POLRI PADA HARIAN UMUM KOMPAS DAN REPUBLIKA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_c0151_060019_table_of_content.pdf

Download (248kB)
[img] Text
s_c0151_060019_chapter1.pdf

Download (270kB)
[img] Text
s_c0151_060019_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (354kB)
[img] Text
s_c0151_060019_chapter3.pdf

Download (277kB)
[img] Text
s_c0151_060019_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (611kB)
[img] Text
s_c0151_060019_chapter5.pdf

Download (248kB)
[img] Text
s_c0151_060019_bibliography.pdf

Download (249kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini mengkaji teks berita mengenai kasus KPK Vs POLRI pada harian umum Kompas dan Republika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap, ideologi kedua media, Kompas dan Republika dalam memberitakan kasus KPK dan POLRI yang dilihat dari mulai struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis menggunakan model analisis Teun A. van Dijk. Model ini digunakan karena lebih detail dalam menggambarkan elemen-elemen wacana sebagai wujud praktik wartawan dalam membangun opini publik. Data dalam penelitian ini berupa bahasa pada teks pemberitaan kasus KPK Vs POLRI edisi November 2009, kalimat-kalimat yang mengandung elemen topik, skema, latar, detil, maksud, praanggapan, nominalisasi, bentuk kalimat, koherensi, kata ganti, leksikon, grafis, metafora, dan ekspresi (struktur makro, mikro, dan superstruktur). Bersumber dari teks pemberitaan kasus KPK Vs POLRI pada harian umum Kompas dan Republika, edisi November 2009. Data yang diteliti berjumlah enam teks berita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan struktur makro atau tematik terdapat perbedaan dalam pemilihan topik pada edisi 6 November. Kompas menampilkan topik bantahan Polri terhadap dugaan rekayasa kasus KPK. Sementara Republika menampilkan topik robohnya kepercayaan masyarakat kepada penegak hukum. Berdasarkan superstruktur, terdapat perbedaan dari strategi pengisahan, Kompas tidak hanya menempatkan inti berita di awal. Sementara Republika selalu menempatkan inti di awal. Berdasarkan struktur mikro, kedua media menunjukkan pemaknaan yang jelas dengan menampilkan detail panjang peristiwa. Bentuk kalimat yang digunakan banyak menggunakan kalimat aktif dan menggunakan paragraf deduktif. Koherensi yang digunakan oleh Republika lebih beragam dibanding Kompas. Republika menggunakan kata ganti ‘kita’ sebagai wujud penyatuan antara wartawan dengan pembaca sementara Kompas selalu memposisikan di luar pembaca. Diksi yang digunakan pada Republika lebih berani dibanding dengan Kompas. Keduanya tidak banyak menggunakan metafora atau ungkapan. Berdasarkan seluruh elemen wacana Kompas cenderung bersifat netral dengan pemberian ruang antara informasi dukungan kepada KPK dan bantahan Polri sementara Republika hanya menampilkan informasi dukungan KPK dan robohnya kepercayaan masyarakat kepada penegak hukum.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing ISAH CAHYANI: 5994299 DADANG SUNENDAR: 5982345
Uncontrolled Keywords: PEMBERITAAN REKAYASA, DUA LEMBAGA HUKUM, Wacana Kritis, KPK, POLRI, Harian Umum, Kompas, Republika
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Hikmal Fajar Fardyan
Date Deposited: 15 Aug 2023 08:47
Last Modified: 15 Aug 2023 08:47
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/97502

Actions (login required)

View Item View Item