STUDI TENTANG PROSES SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Sanusi, (2013) STUDI TENTANG PROSES SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_ADPEND_409_Title.pdf

Download (203kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEND_409_Abstract.pdf

Download (300kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEND_409_Table_Of_Content.pdf

Download (262kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEND_409_Chapter1.pdf

Download (663kB) | Preview
[img] Text
T_ADPEND_409_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img]
Preview
Text
T_ADPEND_409_Chapter3.pdf

Download (689kB) | Preview
[img] Text
T_ADPEND_409_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB)
[img]
Preview
Text
T_ADPEND_409_Chapter5.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEND_409_Biliography.pdf

Download (351kB) | Preview
[img] Text
T_ADPEND_409_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (426kB)

Abstract

Perguruan tinggi sebagai suatu sistea sosial, produktivitasnya ditentukan oleh keberadaan sistea itu sendiri dan faktor-faktor pendukungnya, Dalaa bahasa John McManaaa (1971:23-43) keberadaan sistea tersebut digaa - barkan pada tiga arah yakni analisis terhadap kebutuhan yang harus dikerjakan(systea Analysis), disain pengerjaan kebutuhan (systea design) dan operasionalisasi pekerjaan (systea management). Dalam pada itu sebagai sistea sosi al, perguruan tinggi (dalaa hal ini Unisba) terdiri atas berbagai kegiatan adainistrasi, yang masing-aasingnya didukung oleh kegiatan-kegiatan yang lebih terperinci. Ke giatan adainistrasi tersebut, aenurut PP.5/1980 pada pokoknya terdiri atas dua jalur yakni jalur adainistrasi akadeaik dan keaahasiswaan serta jalur adainistrasi uaua. Sedangkan faktor pendukung sistem, selain unsur - unsur yang berbentuk barang, yang lebih penting lagi adalah manusia-nya. Hal ini raenyangkut sejauh-mana perfor - aance anggota-anggota organises! aendukung operasionalisasi sistea. Meaurut Hoy dan Miskel (1978:116) dan Mitchell (1978:327) indikator performance itu adalah aotivasi, keaaapuan, ketepatan waktu, kualitas kerja, keraampuan berinisiatip dan berkoaunikasi. Diproyeksikan pada Uni6ba sebagai Perguruan xinggi Swasta (PTS), penulis aencoba menstudi sistea proses adainistrasi akademik. Sesuai dengan pola pikir tersebut di atas, raaka persoalan yang dikembangkan dalam studi ini adalah pertama.tentang deskripsi sistem adainistrae si akademik dan kedua. adalah tentang performance per - sonil yang terlibat administrasi akademik. Berdasarkan hasil penelitian serta diskusi dengan berbagai teori dan konsep-konsep yang relevan, akhir stu di ini aenyimpulkan bahwa : 1. Kebanyakan perangkat subsistera bekerja belum berorientasi pada tujuan. Keadaan ini disebabkan bukan hanya oleh kekurangan yang melekat pada individual per formance, tapi lebih jauh berkaitan dengan sistea peaga angkatan personil itu sendiri. 2. Kekurangan ini punya daapak terhadap efektivitas struktur dan alur proses administrasi akadeaik. Karena itulah kadang terlihat intervensi terhadap proses. Naaun sejauh ini ternyata intervensi yang aua belum atau tidak jadi "trigger" bagi mekanisme administrasi akadem raik secara raenyeluruh. Hal ini bisa jadi lantaran inter vensi tidak dilakukan pada hal yang sangat mendasar. 3. Secara individual, personil Unisba bekerja le bih didasari intrinsik motif daripada ekstrinsik motif. Namun demikian ternyata hal ini tidak berkorelasi secara positip dengan kemampuan dan kualitad kerja, kemampuan berinisiatip dan berkamunikasi. 4. Kepemimpinan Unisba pada periode KHEZ Muttaqien mendapat dukungan lebih dilantarankan perasaan ketentraman beragama dan perlindungan pribadi daripada karena kepercayaan kepengurusan administrasi akademik. Pada giliraanya hal ini punya dampak terhadap ketertiban dan keberesan pekerjaan atau tugas-tugas administrasi, baik yang raenyangkut akademik, kemahasiswaan maupun adminis trasi umura. Pada saat yang sama keadaan ini aembias pada ke pemimpinan tingkat unit PBM. Catatan pokok dalam hal ini adalah bahwa ternyata senioritas keilmuan tidak dapat menjadi jaminan akan efisiensi .dan efektivitas adminis trasi akademik. Senioritas keilmuan adalah satu hal dan kemampuan meng-adrainistrasi secara efisien dan efektif adalah hal lain. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Prof.Dr. Oteng Sutisna M.Sc. (1983: V6) bahwa pangkat dan keilmuan tidak menjadikan sesorang sebagai pemimp pin, tapi dapat meningkatkan kepemirapinannya. Berpijak dari beberapa butir kesimpulan itulafa dirasakan perlunya keterpaduan perencanaan administrasi akademik, terutama mengenai perangkat pendukung sistem baik berupa alat/bahan atau barang-barang maupun dan ini yang terutama individual performance dari setiap personil yang terlibat.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Ilmu Pendidikan > Administrasi Pendidikan
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 27 Aug 2013 08:58
Last Modified: 27 Aug 2013 08:58
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/965

Actions (login required)

View Item View Item