Melly Melyawaty, - (2012) PEMBINAAN PERILAKU NARAPIDANA WANITA UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM: Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sukabumi. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_pkn_0802624_table_of_content.pdf Download (207kB) |
|
Text
s_pkn_0802624_chapter1.pdf Download (394kB) |
|
Text
s_pkn_0802624_chapter3.pdf Download (509kB) |
|
Text
s_pkn_0802624_chapter5.pdf Download (190kB) |
|
Text
s_pkn_0802624_bibliography.pdf Download (233kB) |
Abstract
Konsekuensi dari adanya kejahatan adalah penjatuhan pidana (hukuman penjara) yang ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan sebagai ujung tombak pelaksanaan asas pengayoman melalui pendidikan, rehabilitasi dan reintegrasi harus dapat menyentuh seluruh aspek pada diri narapidana, dan diharapkan dapat mensinergikan kembali narapidana ketengah kehidupan masyarakat guna menjalankan fungsi dan peran sosialnya, maka narapidana harus dipersiapkan baik aspek jasmani maupun rohaninya melalui pendidikan yang utuh. Pembinaan narapidana yang diwujudkan melalui proses pendidikan harus memperhatikan aspek-aspek diantaranya : pembinaan aspek yuridis, pembinaan aspek moral dan pembinaan aspek kemandirian. Adapun tujuan dari pembinaan tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, keterampilan dan kesadaran hukum.Pelaksanaan pembinaan yang memadai diharapkan dapat memberikan bekal bagi narapidana dalam menyongsong kehidupan setelah selesai menjalani hukuman. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini akan berupaya membahas mengenai 1). faktor apa yang melatarbelakangi narapidana melakukan tindak pidana?, 2). bagaimana bentuk-bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sukabumi?, 3). bagaimana dampak pembinaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sukabumi?, 4). bagaimana aspirasi masa depan pekerjaan dan penghidupan? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus (case study) dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik yang digunakan diantaranya yakni observasi partisipatif, wawancara mendalam, studi literatur, studi dokumentasi dan angket. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa : 1). latar belakang narapidana melakukan tindak pidana yaitu untuk membela diri (noodweer) dan memenuhikebutuhanekonominyasertaadasolidaritas yang tinggi terhadap teman, 2). bentuk pembinaan yang diarahkan pada pembinaan kepribadian yaitu pendidikan Agama, pendidikan non formal (kejar paket A, B, C), olah raga, kesedian, sedangkan kegiatan yang diarahkan pada pembinaan kemandirian yaitu pembuatan bola jahit, pembuatan lap, pembuatan keset, pembuatan cincin, dan pembuatan aksesoris yang bersifat insidental, dan kegiatan pendidikan hukum berupa penyuluhan hukum yang bersifat non formil, penyuluhan dilakukan satu bulan sekali, tujuan penyuluhan hukum di Lapas adalah untuk meningkatkan kesadaran hukum narapidana3). dampak yang dirasakan setelah dilakukannya pembinaan pada narapidana mengalami peningkatan seperti mereka cenderung lebih tenang, sopan, sholeh, taat pada peraturan yang ada di Lapas, 4). aspirasi masa depan narapidana diharapkan dapat memulihkan harga diri mereka sebagai pribadi maupun sebagai warganegara yang memiliki potensi produktif untuk melanjutkan kehidupannya dengan bekal keterampilan dan keahlian yang dimiliki sehingga mereka dapat berhasil mengintegrasikan dirinya dalam masyarakat.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing: Dasim Budimansyah : 5979876 |
Uncontrolled Keywords: | Perilaku Narapidana, Pembinaan, Wanita, Kesadaran Hukum |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Kewarganegaraan |
Depositing User: | Zydan Naufal Musyaffa |
Date Deposited: | 27 Jul 2023 09:36 |
Last Modified: | 27 Jul 2023 09:36 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/95000 |
Actions (login required)
View Item |