Yanti Haryati, - (2010) STRATEGI NARASUMBER DALAM MENGKRITIK DAN MERESPONS TUTURAN PADA ACARA APA KABAR INDONESIA PAGI TV ONE. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_c5151_0608310_table_of_content.pdf Download (252kB) |
|
Text
s_c5151_0608310_chapter1.pdf Download (270kB) |
|
Text
s_c5151_0608310_chapter3.pdf Download (281kB) |
|
Text
s_c5151_0608310_chapter5.pdf Download (252kB) |
|
Text
s_c5151_0608310_bibliography.pdf Download (253kB) |
Abstract
Tindak tutur mengkritik merupakan salah satu jenis tindak tutur yang paling berpotensi mengancam muka penutur. Oleh karena itu, agar lawan tuturnya tidak tersinggung pada saat dikritik, maka peserta tutur harus dapat memilih strategi yang tepat manakala akan melontarkan kritikan kepada lawan tuturnya. Dengan menggunakan strategi mengkritik yang tepat, maka penutur pun akan terhindar dari keterancaman kehilangan muka, sehingga pematuhan prinsip kerja sama dan pematuhan prinsip kesantunan yang muncul antarpetutur akan menimbulkan citra diri yang positif dalam diri peserta tutur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan (1) wujud verbal tuturan percakapan pada saat mengkritik dan merespons antarpetutur di acara AKIP TV One, (2) strategi narasumber dalam mengkritik tuturan pada acara AKIP TV One, (3) realisasi prinsip kerja sama yang tecermin dalam dialog tuturan narasumber pada acara AKIP TV One, dan (4) realisasi prinsip kesantunan yang tecermin dalam dialog tuturan narasumber pada acara AKIP TV One. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik rekam dan teknit catat. Peneliti menggunakan lembar analisis dalam menganalisis data. Sumber data yang digunakan adalah peserta tutur di acara Apa Kabar Indonesia Pagi TV One. Peneliti memperoleh data dari empat episode dialog Apa Kabar Indonesia Pagi TV One. Dialog yang pertama yakni dialog berkenaan dengan Sensus Penduduk 2010. Dialog yang kedua yakni dialog dengan tema Makelar Kasus Kompol Arafat mengungkap Fakta Baru. Dialog yang ketiga yakni dialog dengan tema Menteri Keuangan Mundur (Jabatan Baru Sri Mulyani). Dialog yang keempat yakni dialog dengan tema DPR Bentuk Panja Kasus Susno. Hasil dari penelitian ini diperoleh berbagai kecenderungan antara lain sebagai berikut: (a) dalam hal wujud verbal tuturan; para narasumber cenderung menggunakan kalimat tidak lengkap dan kalimat asertif. (b) dalam hal strategi mengkritik; narasumber pada dasarnya lebih banyak menggunakan strategi mengkritik tanpa basa basi (bold on record), narasumber pada dasarnya ingin bebas melakukan tindakan yang diingininya tanpa gangguan pihak lain, dan bebas dari keharusan untuk melakukan sesuatu (tidak untuk diserang, diejek, atau dihina oleh mitra tuturnya), (c) dalam hal prinsip kerja sama; narasumber cenderung mematuhi maksim kuantitas bahwa narasumber berusaha menyampaikan informasi yang singkat, jelas dan seinformatif mungkin, (d) dalam hal prinsip kesantunan; cenderung mematuhi maksim kecocokan bahwa narasumber berusaha menyampaikan informasi dengan meminimalkan kerugian orang lain atau memaksimalkan keuntungan bagi orang lain.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing YETI MULYATI: 5993970 NUNY SULISTIANY IDRIS: 6682825 |
Uncontrolled Keywords: | STRATEGI NARASUMBER, MENGKRITIK, MERESPONS, TUTURAN, ACARA, APA KABAR INDONESIA PAGI |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (nonpendidikan) |
Depositing User: | Hikmal Fajar Fardyan |
Date Deposited: | 26 Jul 2023 05:14 |
Last Modified: | 26 Jul 2023 05:14 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/94925 |
Actions (login required)
View Item |