STUDI TENTANG PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG

Evi Oktaviani, - (2009) STUDI TENTANG PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_geo_056771_table_of_content.pdf

Download (260kB)
[img] Text
s_geo_056771_chapter1.pdf

Download (276kB)
[img] Text
s_geo_056771_chapter3.pdf

Download (462kB)
[img] Text
s_geo_056771_chapter5.pdf

Download (248kB)
[img] Text
s_geo_056771_bibliography.pdf

Download (247kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Fenomena peningkatan jumlah penduduk di Kota Bandung salah satunya diakibatkan oleh arus migrasi yang tinggi, kondisi ini disertai dengan tidak diimbanginya pembangunan permukiman dan jumlah rumah yang layak huni, menyebabkan banyak tumbuhnya permukiman kumuh di kota ini. Berdasarkan data BAPPEDA Kota Bandung, dari 139 Kelurahan yang ada 122 Kelurahan dikategorikan kumuh, berarti hanya 17 Kelurahan saja yang dikategorikan tidak kumuh. Kecamatan Bojongloa Kaler salah satunya, yang sebagian permukimannya berkarakteristik kumuh. Data BPS Kota Bandung Tahun 2007 menunjukan kepadatan penduduk di kecamatan ini mencapai 392 Jiwa/ha dan semua kelurahan yang ada di kecamatan ini termasuk dalam kelurahan kumuh. Berdasarkan hal tersebut penulis mengajukan penelitian ini, dengan tujuan untuk mengetahui : (1). Besaran tingkat kekumuhan permukiman di Kecamatan Bojongloa Kaler (2). Faktor-faktor apa saja yang paling mempengaruhi kekumuhan (3). Tanggapan masyarakat mengenai kondisi lingkungan tempat tinggal (4). Pengaruh jumlah migran terhadap indeks kekumuhan di Kecamatan Bojongloa Kaler. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah dan penduduk di Kecamatan Bojongloa Kaler. Sampel wilayahnya meliputi Kelurahan Jamika, Babakan Tarogong dan Kopo, sedangkan sampel penduduknya berjumlah 72 orang yang diambil secara aksidental. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, angket, studi literatur dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif (persentase), perhitungan tingkat kekumuhan dengan menggunakan kriteria dan formula dari Dirjen Perumahan dan Permukiman (2002) serta koefisien korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga kelurahan yang menjadi sampel wilayah semuanya tergolong pada tingkat “kumuh sedang” dengan indeks kekumuhan yang berbeda. Kelurahan Kopo memperoleh indeks 2,95, Kelurahan Babakan Tarogong memperoleh indeks 3,15 dan Kelurahan Jamika memperoleh indeks 3,41. Adapun faktor yang paling paling mempengaruhi kekumuhan di kecamatan ini adalah kondisi bangunan, sanitasi, dan karakteristik sosial masyarakat. Adapun tanggapan masyarakat terhadap lingkungan permukimannya secara keseluruhan terlihat masih banyak dari masyarakat yang menganggap kondisi lingkungan mereka yang cenderung kumuh terasa nyaman, baik dan layak. Hubungan antara jumlah migran dengan indeks kekumuhan di kecamatan ini bernilai 0,2693 dengan hasil uji hipotesis, didapat nilai t = 0,2796 < t = 6,314 berarti H diterima dan H ditolak, yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah migran dan indeks kekumuhan di Kecamatan Bojongloa Kaler.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA DOSEN PEMBIMBING gurniwan : NIDN- wanjat kastolani : NIDN-0012056211
Uncontrolled Keywords: Pemukiman kumuh, bandung, layak
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1
Depositing User: Oktri Laily Kirana Behesty
Date Deposited: 25 Jul 2023 02:03
Last Modified: 25 Jul 2023 02:03
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/94665

Actions (login required)

View Item View Item