PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 41 SUKAGALIH-BANDUNG)

Nining Kharningsih, - (2009) PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 41 SUKAGALIH-BANDUNG). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_paud_0603989_table_of_content.pdf

Download (250kB)
[img] Text
s_paud_0603989_chapter1.pdf

Download (287kB)
[img] Text
s_paud_0603989_chapter3.pdf

Download (310kB)
[img] Text
s_paud_0603989_chapter5.pdf

Download (247kB)
[img] Text
s_paud_0603989_bibliography.pdf

Download (250kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang menunjukkan bahwa kemampuan keterampilan proses sains kelompok B TK Kemala Bhayangkari 41 masih rendah. Hal ini terlihat dari sedikitnya anak-anak yang mampu dalam mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, dan mengomunikasikan. Pembelajaran yang diberikan kepada anak dengan penyampaian konsep-konsep sains. Anak terlihat kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan guru dan kurang menyenangkan. Hal sama yang tampak adalah media pembelajaran sains kurang memadai dan metode yang digunakan dalam pembelajaran sains kurang bervariasi. Metode Pembelajaran sains yang digunakan sebatas ceramah, bercakap-cakap, dan eksperimen jarang digunakan. Pembelajaran yang dilaksanakan masih berpusat pada guru (teacher centered), belum memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan gagasan-gagasannya. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, dipandang perlu untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran sains. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya melalui metode penemuan terbimbing sebagai metode alternatif untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang ada. Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan anak setelah guru menggunakan metode penemuan terbimbing. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian adalah anak kelompok B berjumlah 10 orang. Tindakan pembelajaran sains dilakukan sebanyak tiga siklus. Hasil penelitian keterampilan proses sains anak TK setelah menggunakan metode penemuan terbimbing, keterampilan proses sains anak mengalami peningkatan pada kemampuan mengamati, kemampuan mengklasifikasi, kemampuan memprediksi, dan kemampuan mengkomunikasikan. Rekomendasi penelitian ditujukan kepada: 1) guru TK dapat mempertimbangkan penggunaan metode penemuan terbimbing sebagai metode alternatif pembelajaran khususnya dalam meningkatkan keterampilan proses sains; 2) bagi pihak sekolah agar memfasilitasi pembelajaran khususnya pembelajaran sains dengan metode, media, dan sumber belajar yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar; 3) bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan keterampilan proses sains dengan menggunakan metode lain, seperti inquiry learning. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang menunjukkan bahwa kemampuan keterampilan proses sains kelompok B TK Kemala Bhayangkari 41 masih rendah. Hal ini terlihat dari sedikitnya anak-anak yang mampu dalam mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, dan mengomunikasikan. Pembelajaran yang diberikan kepada anak dengan penyampaian konsep-konsep sains. Anak terlihat kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan guru dan kurang menyenangkan. Hal sama yang tampak adalah media pembelajaran sains kurang memadai dan metode yang digunakan dalam pembelajaran sains kurang bervariasi. Metode Pembelajaran sains yang digunakan sebatas ceramah, bercakap-cakap, dan eksperimen jarang digunakan. Pembelajaran yang dilaksanakan masih berpusat pada guru (teacher centered), belum memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan gagasan-gagasannya. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, dipandang perlu untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran sains. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya melalui metode penemuan terbimbing sebagai metode alternatif untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang ada. Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan anak setelah guru menggunakan metode penemuan terbimbing. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian adalah anak kelompok B berjumlah 10 orang. Tindakan pembelajaran sains dilakukan sebanyak tiga siklus. Hasil penelitian keterampilan proses sains anak TK setelah menggunakan metode penemuan terbimbing, keterampilan proses sains anak mengalami peningkatan pada kemampuan mengamati, kemampuan mengklasifikasi, kemampuan memprediksi, dan kemampuan mengkomunikasikan. Rekomendasi penelitian ditujukan kepada: 1) guru TK dapat mempertimbangkan penggunaan metode penemuan terbimbing sebagai metode alternatif pembelajaran khususnya dalam meningkatkan keterampilan proses sains; 2) bagi pihak sekolah agar memfasilitasi pembelajaran khususnya pembelajaran sains dengan metode, media, dan sumber belajar yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar; 3) bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan keterampilan proses sains dengan menggunakan metode lain, seperti inquiry learning. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang menunjukkan bahwa kemampuan keterampilan proses sains kelompok B TK Kemala Bhayangkari 41 masih rendah. Hal ini terlihat dari sedikitnya anak-anak yang mampu dalam mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, dan mengomunikasikan. Pembelajaran yang diberikan kepada anak dengan penyampaian konsep-konsep sains. Anak terlihat kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan guru dan kurang menyenangkan. Hal sama yang tampak adalah media pembelajaran sains kurang memadai dan metode yang digunakan dalam pembelajaran sains kurang bervariasi. Metode Pembelajaran sains yang digunakan sebatas ceramah, bercakap-cakap, dan eksperimen jarang digunakan. Pembelajaran yang dilaksanakan masih berpusat pada guru (teacher centered), belum memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan gagasan-gagasannya. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, dipandang perlu untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran sains. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya melalui metode penemuan terbimbing sebagai metode alternatif untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang ada. Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan anak setelah guru menggunakan metode penemuan terbimbing. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian adalah anak kelompok B berjumlah 10 orang. Tindakan pembelajaran sains dilakukan sebanyak tiga siklus. Hasil penelitian keterampilan proses sains anak TK setelah menggunakan metode penemuan terbimbing, keterampilan proses sains anak mengalami peningkatan pada kemampuan mengamati, kemampuan mengklasifikasi, kemampuan memprediksi, dan kemampuan mengkomunikasikan. Rekomendasi penelitian ditujukan kepada: 1) guru TK dapat mempertimbangkan penggunaan metode penemuan terbimbing sebagai metode alternatif pembelajaran khususnya dalam meningkatkan keterampilan proses sains; 2) bagi pihak sekolah agar memfasilitasi pembelajaran khususnya pembelajaran sains dengan metode, media, dan sumber belajar yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar; 3) bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan keterampilan proses sains dengan menggunakan metode lain, seperti inquiry learning.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Pembimbing: Ali Nugraha: 6140594
Uncontrolled Keywords: METODE PENEMUAN TERBIMBING, KETERAMPILAN PROSES SAINS ANAK, TAMAN KANAK-KANAK
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pedagogik > PGPAUD Bumi Siliwangi
Depositing User: Fawwaz Nabil Azaria
Date Deposited: 24 Jul 2023 07:13
Last Modified: 24 Jul 2023 07:13
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/94499

Actions (login required)

View Item View Item