CAMPUR KODE TUKUL ARWANA DALAM SERIAL BUKAN EMPAT MATA

Rangga` Adityawan, - (2011) CAMPUR KODE TUKUL ARWANA DALAM SERIAL BUKAN EMPAT MATA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_c5151_0606062_table_of_content.pdf

Download (248kB)
[img] Text
s_c5151_0606062_chapter1.pdf

Download (578kB)
[img] Text
s_c5151_0606062_chapter3.pdf

Download (260kB)
[img] Text
s_c5151_0606062_chapter5.pdf

Download (257kB)
[img] Text
s_c5151_0606062_bibliography.pdf

Download (241kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini berlatar belakang kasus campur kode pada serial Bukan Empat Mata periode 1 Oktober - 15 Oktober 2010. Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah bagaimana wujud, maksud, dan kosakata yang digunakan Tukul dalam membawakan acara. Penelitian ini menggunakan metode analisis data. Dengan metode ini, peneliti mendeskripsikan, dan mengelompokkan masalah campur kode Tukul dalam serial Bukan Empat Mata. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui wujud, maksud, dan perbandingan kosakata bahasa Inggris dan bahasa daerah dalam serial Bukan Empat Mata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari presenter serial Bukan Empat Mata Oktober 2010. Secara keseluruhan kasus campur kode yang ditemukan sebelum peneliti melakukan penganalisisan adalah 384, dengan kasus campur kode bahasa Inggris sebanyak 305 dan kasus campur kode bahasa daerah sebanyak 79, tetapi peneliti hanya mengambil 1/3 dari keseluruhan kasus campur kode untuk lebih mempermudah, yaitu sejumlah 237. Peneliti menemukan wujud campur kode sebanyak lima bentuk, yaitu kata, frasa, pengulangan kata, ungkapan, dan baster. Bentuk wujud campur kode (inggris) yang ditemukan adalah kata (38.9%), frasa (40.52%), pengulangan kata (2.63%), idiom (9.47%), dan baster (8.42%), jadi penggunaan campur kode dalam segi wujud yang sering dipergunakan adalah frasa (40.52%), sedangkan wujud campur kode (b.daerah) yang ditemukan adalah kata (65%), frasa (23.3%), pengulangan kata (3.33%), idiom (3.33%), dan baster (5%), jadi wujud campur kode (b. daerah) yang sering dipergunakan adalah kata (65%), sedangkan makna yang ditemukan berjumlah tiga belas, yaitu memberikan informasi (6.95%), penjelasan (3.74 %), mengejek (2.67%), rasa ingin tahu (13.3%), alasan (4.81%), saran (3.74%), kekesalan (0%), kebingungan (0,42%), merayu (0,85%), memaksa (1.06%), penegasan (22.4 %), pujian (4.81 %), dan rasa tidak percaya (0%), jadi makna campur kode yang sering ditemukan adalah penegasan (22.4 %), sedangkan makna campur kode (b. daerah) yang ditemukan, yaitu memberikan informasi (3.27%), penjelasan (22.9%), mengejek (13.1%), rasa ingin tahu (14.7%), alasan (9.83 %), saran (4.91 %), kekesalan (0%), kebingungan (1.63%), merayu (-), memaksa (-), penegasan (29.5 %), pujian (-), dan rasa tidak percaya (-), jadi makna campur kode (b. daerah) yang sering ditemukan adalah penegasan (29.5 %). sedangkan kosakata yang sering digunakan dalam peristiwa campur kode adalah bahasa Inggris, yaitu 45.83 %, sedangkan kosakata bahasa daerah, 15.62 % dalam 7 episode.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing NUNUNG SITARESMI: 5993254 LILIS SITI SULISTYANINGSIH: 5994321
Uncontrolled Keywords: CAMPUR KODE, TUKUL ARWANA, SERIAL, BUKAN EMPAT MATA
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Hikmal Fajar Fardyan
Date Deposited: 24 Jul 2023 07:16
Last Modified: 24 Jul 2023 07:16
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/94473

Actions (login required)

View Item View Item