Rusmana, Ajang (2011) EMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SD. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
t_pd_0705386_table_of_content.pdf Download (246kB) | Preview |
|
|
Text
t_pd_0705386_chapter1.pdf Download (272kB) | Preview |
|
Text
t_pd_0705386_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (748kB) |
||
|
Text
t_pd_0705386_chapter3.pdf Download (360kB) | Preview |
|
|
Text
t_pd_0705386_chapter5.pdf Download (242kB) | Preview |
|
|
Text
t_pd_0705386_bibliography.pdf Download (256kB) | Preview |
Abstract
Model PBL (Problem Based Learning) adalah suatu model pembelajaran yang berangkat dari suatu permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan siswa dalam mengembangkan inkuiri sehingga dapat memecahkan permasalahan-permasalahan sederhana dari hal-hal yang mereka pelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep sains dan sikap ilmiah siswa terkait dengan penggunaan model PBL dibandingkan dengan model non PBL. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen yang dilakukan pada kelas VI SDN Cisurupan 02 dan SDN Balewangi 01 Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat. Untuk memperoleh data digunakan instrumen penelitian yaitu: tes penguasaan konsep, angket sikap ilmiah siswa, observasi kemampuan guru melaksanakan aspek PBL, dan wawancara untuk tanggapan guru. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t untuk melihat perbedaan gain penguasaan konsep sains dan sikap ilmiah siswa pada kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PBL, pada kelas eksperimen peningkatan penguasaan konsep sains dengan N-Gain 0,53 dan sikap ilmiah siswa dengan N-Gain 0,65 dengan kemunculan aspek PBL yang dilaksanakan guru dalam empat kali pertemuan rata-rata selama 61,25 menit. Sedangkan pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran non PBL peningkatan penguasaan konsep sains dengan N-Gain 0,36 dan sikap ilmiah siswa dengan N-Gain 0,19 dengan kemunculan aspek PBL yang dilaksanakan guru dalam empat kali pertemuan rata-rata selama 48,75 menit. Kemunculan aspek PBL pada kelas eksperimen karena skenario pembelajaran dirancang untuk model PBL, sehingga munculnya aspek PBL terjadi secara berurutan. Sedangkan pada kelas kontrol kemunculan aspek PBL tidak berurutan karena skenario pembelajaran tidak dirancang untuk PBL. Tersedianya masalah untuk siswa merupakan syarat awal yang harus dipenuhi dalam PBL dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Masalah yang relevan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah haruslah berupa masalah-masalah kontekstual. Dalam melaksanakan PBL, guru harus memperhatikan: (a) sajian bahan ajar berupa masalah yang memicu terjadinya konflik kognitif di dalam diri siswa, (b) tidak perlu cepat-cepat memberi bantuan pada siswa, agar perkembangan aktual siswa maksimal, (c) intervensi yang diberikan harus minimal dan ketika benar-benar dibutuhkan siswa, dan (d) agar intervensi yang dilakukan efektif, perlu mengetahui pengetahuan siap siswa (prior knowledge) dan mempertimbangkan berbagai alternatif solusi masalah yang berada dalam koridor pengetahuan siswa.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | Nomor Panggil TPD RUS p-2009 |
Uncontrolled Keywords: | PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Dasar S-2 |
Depositing User: | Mr. Tri Agung |
Date Deposited: | 01 Jul 2014 04:39 |
Last Modified: | 01 Jul 2014 04:39 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/9415 |
Actions (login required)
View Item |