Riski Zaqiatul Munna, - (2010) PENCAK SILAT PATINGTUNG PADA PADEPOKAN BERRU SAKTI DI CILEGON - BANTEN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_c0951_060419_table_of_content.pdf Download (251kB) |
|
Text
s_c0951_060419_chapter5.pdf Download (252kB) |
|
Text
s_c0951_060419_chapter1.pdf Download (304kB) |
|
Text
s_c0951_060419_bibliography.pdf Download (262kB) |
|
Text
s_c0951_060419_chapter3.pdf Download (281kB) |
Abstract
Sejak dahulu seni persilatan yang berkembang di Banten sangat identik dengan tradisi masyarakat Banten, sifat-sifat pantang menyerah, membela kebenaran dan pantang putus asa adalah sebagai ajaran yang dikembangkan para pendekar silat, yang berada di berbagai perkumpulan persilatan di Banten. Padepokan Pencak Silat Berru Sakti di Cilegon adalah salah satu perguruan pencak silat yang hingga kini masih melestarikan, mengembangkan dan menggunakan pengobatan alternatif yang diterapkan pada jurus-jurus dasar dalam pencak silat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan pencak silat yang terdapat di padepokan Berru Sakti, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dalam melestarikan seni tradisional yang masih ada pada saat ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian tidak hanya sekedar memaparkan dan mendeskripsikan saja. Melainkan menganalisis fenomena-fenomena yang muncul pada saat ini. Struktur yang ada pada penyajian pencak silat tersebut cenderung sama dengan padepokan yang lainnya, yaitu dilihat dari alat, gerakan, sasaran, posisi. Pergeseran peradaban dan teknologi telah membawa dampak yang sangat luas dalam berbagai segi kehidupan, tanpa kecuali dalam bidang seni tidak luput akan pengaruh perkembangan teknologi. Maka pada saat penelitian silat patingtung sudah berdiri dan dikenal oleh masyarakat Bantennya sendiri pada tahun 1522-1813 anggapan tersebut muncul karena pada zaman Kesultanan Banten semua aspek kehidupan masyarakatnya berkembang termasuk didalam seni tradisi, yang mendasari lahirnya sebuah bela diri pencak silat memiliki tiga sisi yaitu sebagai bela diri, olah raga, dan seni. Pada saat penelitian dilakukan ditemukan pada sebuah pedepokan yang mencoba membuat dan melakukan penyembuhan alternative, dalam proses penyebuhan padepokan tersebut menggunakan dasar jurus pencak silat tersebut sebagai gerak penyembuhan alternative yang sering digunakan sampai saat ini. Jurus dasar pencak silat tersebut biasanya dikombinasikan dengan obat yang diracik sendiri oleh ketua padepokan. Padepokan berru sakti berorientasi kepada keagungan Sang Pencipta Allah Swt, karena itu mereka tidak menggunakan sesajen atau hal-hal yang bersifat gaib. Tidak hanya jurus pencak silat patingtung saja yang diajarkan tetapi mereka juga mengembangkan dan membuat khusus cara menggobati penyakit dengan senam yang diberinama senam tarik urat yang didasari oleh jurus-jurus dasar pencak silat patingtung berru sakti.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing YULIAWAN KASMAHIDAYAT: 6663654 |
Uncontrolled Keywords: | PENCAK SILAT, PATINGTUNG, PADEPOKAN BERRU SAKTI, CILEGON - BANTEN |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Seni Tari |
Depositing User: | Hikmal Fajar Fardyan |
Date Deposited: | 24 Jul 2023 07:17 |
Last Modified: | 24 Jul 2023 07:17 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/94088 |
Actions (login required)
View Item |