PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP ANTISIPASI REAKSIDAN KOORDINASI MATA DAN TANGAN: Studi Ex Post Facto Kemampuan Antisipasi Reaksi dan Koordinasi Mata dan Tangan Pada Wanita Lansia Kelompok Elderly (60-74 tahun) YangAktif Melakukan Senam Aerobik dan Olahraga Jalan Kaki

Wicaksono, Lungit (2011) PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP ANTISIPASI REAKSIDAN KOORDINASI MATA DAN TANGAN: Studi Ex Post Facto Kemampuan Antisipasi Reaksi dan Koordinasi Mata dan Tangan Pada Wanita Lansia Kelompok Elderly (60-74 tahun) YangAktif Melakukan Senam Aerobik dan Olahraga Jalan Kaki. S2 thesis, Universitas pendidikan indonesia.

[img]
Preview
Text
t_por_0808652_table_of_content.pdf

Download (143kB) | Preview
[img]
Preview
Text
t_por_0808652_chapter1.pdf

Download (353kB) | Preview
[img] Text
t_por_0808652_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (396kB)
[img]
Preview
Text
t_por_0808652_chapter3.pdf

Download (488kB) | Preview
[img] Text
t_por_0808652_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (453kB)
[img]
Preview
Text
t_por_0808652_chapter5.pdf

Download (129kB) | Preview
[img]
Preview
Text
t_por_0808652_bibliography.pdf

Download (259kB) | Preview
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penuaan (aging) adalah proses alami yang akan dilalui dan tidak akan bisa dihindari oleh setiap manusia yang dapat bertahan hidup hingga memasuki usia 60 tahun atau lebih. Proses ini ditandai dengan kemunduran fungsi-fungsi alat tubuh (fisiologis), psikologis dan juga kemampuan-kemampuan biomotorik, termasuk antisipasi reaksi dan koordinasi mata dan tangan. Penuaan (aging) tidak dapat dicegah, namun dengan aktivitas fisik atau olahraga yang teratur, diharapkan penuaan (aging) dapat diperlambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam aerobik dan jalan kaki terhadap kemampuan antisipasi reaksi dan koordinasi mata dan tangan pada wanita lansia. Metode yang digunakan adalah ex-post facto. Jumlah sampel yaitu 53 wanita lansia Elderly (60-74 tahun), terdiri dari 20 orang kelompok senam aerobik, 16 orang kelompok olahraga jalan kaki dan 17 orang kelompok tidak aktif. Penelitian dilakukan di Yayasan Jantung Sehat Cicalengka Kabupaten Bandung. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Digital-Type Anticipation Reaction Test untuk mengukur kemampuan antisipasi reaksi dan Rotary Pursuit untuk mengukur kemampuan koordinasi mata dan tangan. Analisis data menggunakan SPPS seri 17 dengan uji statistik parametrik. Hasil analisis data menunjukkan skor rata-rata kemampuan antisipasi reaksi kelompok senam aerobik 111.73, kelompok olahraga jalan kaki 101.48, dan kelompok lansia tidak aktif 84.75. Skor rata-rata kemampuan koordinasi mata dan tangan kelompok senam aerobik 221.38, kelompok olahraga jalan kaki 201.56, dan kelompok tidak aktif 173.37. Penelitian menyimpulkan bahwa senam aerobik dan olahraga jalan kaki berpengaruh terhadap kemampuan antisipasi dan koordinasi pada wanita lansia. Kelompok senam aerobik dan jalan kaki memliki kemampuan antisipasi dan koordinasi lebih baik daripada kelompok lansia tidak aktif. Aging is a natural process that will be faced and cannot be avoided by all human being who live beyond the age of 60 years or more. The process is marked by degeneration of the organ functions (physiological), psychological and also bio-motor abilities, including the anticipation reactions and eye-hand coordination. Aging cannot be prevented. However, by doing physical activity or regular exercise it is expected that aging can be slowed. The present study was aimed to find out the effect of aerobic gymnastics and walking exercise on anticipation reaction and eye-hand coordination in elderly women. The method used was ex-post facto study. The samples of this study were 53 elderly women at the age of 60-67 years who consisted of 20 people in aerobics gymnastics group, 16 people were in a walking exercise group and 17 people were in the inactive group. The study was conducted at Yayasan Jantung Sehat Cicalengka, Kab. Bandung. There were two instruments used in this study; The first was The Anticipation Reaction Test to measure anticipation reaction and the second was Rotary Pursuit to measure eye-hand coordination. To analyze the data, SPPS Series 17 was used with parametric and non-parametric statistic tests. The result of the data analysis showed that the average score of anticipation reaction for the aerobic gymnastics group is 111.73, the walking exercise group was 101.48, and the inactive group was 84.75. The average score of eye-hand coordination for aerobics group was 221.38, the walking exercise group score was 201.56 and the inactive groups score was 173.37. The study showed that aerobics gymnastics and walking exercise effectively affected anticipation and coordination in elderly women. Aerobics gymnastics and walking exercise groups performed better on anticipation and coordination rather than the inactive group.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: Nomor Panggil TPOR WIC p-2011
Uncontrolled Keywords: ANTISIPASI REAKSIDAN KOORDINASI MATA DAN TANGAN
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Olahraga S-2
Depositing User: Staf Koordinator 3
Date Deposited: 01 Jul 2014 02:41
Last Modified: 01 Jul 2014 02:41
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/9364

Actions (login required)

View Item View Item