Muhamad Ridwan, - (2010) PERANAN PARTAI POLITIK DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN BERKONSTITUSI PADA KADER PARTAI : Studi Kasus di DPD PDIP Provinsi Jawa Barat. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstract
Di dalam suasana demokrasi diperlukan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan UUD 1945. Dalam negara demokrasi juga diperlukan partai politik sebagai barometer sebuah demokrasi yang berjalan di negara tersebut. berkaitan dengan kesadaran berkonstitusi, masih banyak pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh kader partai seperti pelanggaran dalam kampanye, politik uang dan praktek-praktek nepotisme. Oleh karena itu, partai politik harus mempunyai peran dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi pada kadernya, agar kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan UUD 1945 dapat tercapai. PDIP lahir pada tanggal 1 Februari 1999 yang dideklarasikan pada tanggal 14 Februari 1999 di Istora Senayan Jakarta. Pada tahun pertamanya PDIP memenangkan pemilu 1999 dengan meraih suara 35%. PDIP adalah partai yang berani memecat kadernya yang melakukan pelanggaran yang bertentangan dengan konstitusi. Ada tiga masalah yang dikaji dalam skripsi ini yaitu 1) peran partai politik dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi pada kader partai; 2) tanggapan aktifis parpol terhadap kader partai yang melakukan pelanggaran; 3) upaya partai politik dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi pada kader partai. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dan metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan literatur. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, penelitian ini menghasilkan temuan bahwa peranan partai dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi sudah cukup baik. Partai melakukan pendidikan politik pada calon kader dalam proses kaderisasi. Calon kader diberikan pemahaman ideologi dan materi-materi tentang konstitusi. Adapun tanggapan aktifis parpol terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh kader partai, dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: 1) ketidakpahaman kader terhadap konstitusi; 2) kurangnya kesadaran kader untuk taat pada konstitusi; 3) karena faktor agama. Adapun upaya yang dilakukan parpol dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi adalah dengan membuat program-program seperti seminar, workshop, kursus kader, pembekalan kader partai yang duduk dalam jabatan publik tentang hukum dan konstitusi. Hal ini bertujuan agar kader partai dapat mengenal konstitusi serta norma-norma dan nilai-nilai yang ada didalamnya serta menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu partai juga melakukan fungsi pengawasan terhadap kadernya, hal ini dilakukan agar setiap tindakan kadernya dapat terawasi sehingga hal-hal yang bertentangan dengan konstitusi dapat terminimalisir.
![]() |
Text
s_pkn_0605758_table_of_content.pdf Download (44kB) |
![]() |
Text
s_pkn_0605758_chapter1.pdf Download (77kB) |
![]() |
Text
s_pkn_0605758_chapter3.pdf Download (93kB) |
![]() |
Text
s_pkn_0605758_chapter5.pdf Download (47kB) |
![]() |
Text
s_pkn_0605758_bibliography.pdf Download (44kB) |
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing Karim Suryadi : 0014087005 Prayoga Bestari : 0014047509 |
Uncontrolled Keywords: | , workshop, kursus kader, |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Kewarganegaraan |
Depositing User: | Wahyu Utama |
Date Deposited: | 17 Jul 2023 06:28 |
Last Modified: | 17 Jul 2023 06:28 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/93279 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |