ABU AL-HASAN AL-ASY’ARI (873-935): PEMIKIRAN DAN PENGARUHNYA DALAM TEOLOGI ISLAM

Miftah Faturohman, - (2008) ABU AL-HASAN AL-ASY’ARI (873-935): PEMIKIRAN DAN PENGARUHNYA DALAM TEOLOGI ISLAM. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_sej_032962_table_of_content.pdf

Download (240kB)
[img] Text
s_sej_032962_chapter1.pdf

Download (270kB)
[img] Text
s_sej_032962_chapter3.pdf

Download (305kB)
[img] Text
s_sej_032962_chapter5.pdf

Download (268kB)
[img] Text
s_sej_032962_bibliography.pdf

Download (254kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Skripsi ini berjudul “Abu Al-Hasan Al-Asy’ari : Pemikiran dan Pengaruhnya Dalam Teologi Islam. Penulis tertarik untuk mengetahui lebih mendalam mengenai Abu Al-Hasan Al-Asy’ari karena beberapa faktor yaitu : Al-Asy’ari merupakan teolog yang terkemuka; perjalanan hidup Al-Asy’ari yang turut memberikan pengaruh terhadap pemikiran teologinya; dan pengaruh dari pemikiran teologinya. Permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pemikiran Al-Asy’ari dalam teologi Islam. Adapun pembahasan di dalamnya mencakup tentang perkembangan teologi Islam sebelum munculnya Abu Al-Hasan Al-Asy’ari, pemikiran teologi Al-Asy’ari dan pengaruh dari pemikirannya tersebut terhadap perkembangan teologi Islam. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan teologi Islam, pemikiran teologi Islam Abu Al-Hasan Al-Asy’ari dan pengaruhnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang terdiri dari empat tahapan, yaitu : pencarian sumber; kritik sumber; interpretasi ; dan historiografi. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi literatur, yaitu membaca dan mengkaji berbagai sumber, baik itu buku atau artikel yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa permasalahan pertama yang dialami oleh umat Islam pasca wafatnya Nabi Muhammad adalah permasalahan politik, yaitu konflik mengenai siapa yang akan menggantikan peran Nabi sebagai kepala negara. Seiring dengan perkembangannya, konflik dalam bidang politik ini mengarah pada bidang teologi, sehingga muncullah aliran-aliran teologi Islam. Konsep iman dan kafir serta dosa besar yang telah dilakukan oleh seorang muslim, merupakan masalah pertama yang menjadi persoalan dalam bidang teologi. Perdebatan mengenai konsep ini memunculkan aliran Khawarij dan Murji’ah. Dari diskursus tentang iman, kafir dan dosa besar, muncul perdebatan tentang perbuatan manusia, yang diikuti dengan munculnya aliran teologi Jabariyah dan Qadariyah. Perkembangan pola pemikiran rasional, mempengaruhi munculnya aliran teologi Mu’tazilah. Sebagai respons dari aliran Mu’tazilah muncul aliran Asy’ariyah dan Maturidiyah. Abu Al-Hasan Al-Asy’ari adalah salah satu teolog yang terkemuka dan memberikan pengaruh terhadap perkembangan teologi Islam. Al-Asy’ari dilahirkan di Bashrah pada tahun 873 M dan wafat di Baghdad pada tahun 935 M. Pemikiran teologi Al-Asy’ari mengalami perubahan-perubahan yang sangat mendasar. Hal ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : kondisi lingkungannya, dalam hal ini kondisi sosial politik; dan keragu-raguan dalam dirinya. Al-Asy’ari tumbuh dan berkembang di lingkungan Mu’tazilah, sehingga pada awalnya Al-Asy’ari adalah seorang Mu’tazilien (pengikut aliran Mu’tazilah). Akan tetapi, dalam usia 40 tahun Al-Asy’ari menyatakan keluar dari Mu’tazilah dan memilih untuk mengembangkan pemikirannya sendiri. Metode yang diambil oleh Al-Asy’ari dalam mengembangkan pemikirannya adalah metode moderat atau jalan tengah, yang menggabungkan dalil naqli dan dalil aqli, sebagai upaya untuk menengahi pertentangan antara aliran Mu’tazilah yang mengagungkan akal, dengan aliran Hambaliyah yang bercorak literalis. Pemikiran teologi Al-Asy’ari yang bercorak moderat, didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits yang kemudian diperkuat oleh akal atau logika. Adapun tema-tema teologis yang dibahas antara lain mengenai peran akal dan fungsi wahyu, iman dan kafir, perbuatan manusia, kehendak dan kekuasaan Tuhan, keadilan Tuhan, perbuatan Tuhan, sifat-sifat Tuhan, Kalamullah dan ayat-ayat antropomorphisme dan melihat Tuhan di akhirat. Dalam perkembangannya, pemikiran teologi Al-Asy’ari mendapat respon yang positif dari umat muslim pada masanya, yang kemudian melahirkan aliran teologi baru yang bernama Asy’ariyah. Aliran Asy’ariyah berkembang dengan pesat dan banyak yang menganutnya dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu : Al-Asy’ari merupakan tokoh yang terkemuka; aliran Asy’ariyah mempunyai pengikut-pengikut yang kuat dan besar seperti Al-Baqillani, Al-Juwaini dan Al-Ghazali; aliran Asy’ariyah mendapat dukungan dari pemerintah ; dan faktor timbal-balik antara Asy’ariyah dengan konsep ahlussunnah wal jama’ah.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing Andi Suwirta : - Ayi Budi Santosa : 0011036303
Uncontrolled Keywords: teologi Islam. Al-Asy’ari
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Wahyu Utama
Date Deposited: 14 Jul 2023 09:21
Last Modified: 14 Jul 2023 09:21
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/93000

Actions (login required)

View Item View Item