Hilman Syihabuddin, - (2023) PEMBELAJARAN SOSIOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI PROGRAM LIVE IN DALAM MENGEMBANGKAN MODAL SOSIAL DAN TOLERANSI SISWA (STUDI KASUS: SMA SANTA MARIA 1 BANDUNG). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_S_SOS_1906237_Title.pdf Download (309kB) |
|
Text
S_S_SOS_1906237_Chapter1.pdf Download (182kB) |
|
Text
S_S_SOS_1906237_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (313kB) |
|
Text
S_S_SOS_1906237_Chapter3.pdf Download (219kB) |
|
Text
S_S_SOS_1906237_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
S_S_SOS_1906237_Chapter5.pdf Download (86kB) |
|
Text
S_S_SOS_1906237_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Perlu disadari bahwa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari sebuah kebudayaan yang terdapat di masyarakat. Undang-Undang Republik Indonesia tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 1 Ketentuan Umum pasal 1 ayat 16 menyebutkan bahwa “Pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhususan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh dan untuk masyarakat. Di satu sisi pembelajaran berbasis kearifan lokal ini sejalan pula dengan Kurikulum Merdeka yang diusung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Teknologi, Nadiem Makarim yang tentunya dianggap penting dengan segala manfaatnya, salah satunya bermanfaat dalam pengembangan modal sosial dan toleransi siswa. Penelitian ini mengkaji lebih dalam tentang pentingnya pengintegrasian kearifan lokal dalam pembelajaran di Sekolah SMA Santa Maria 1 Bandung dalam program Live In di Masyarakat Kampung Adat Cireundeu pada tingkat Menengah Atas kelas 10 sebagai upaya menciptakan pembelajaran yang menanakman rasa cinta terhadap keragaman lokal dalam mengembangkan modal sosial dan sikap toleransi pada siswa serta bagaimana langkah guru dalam mengintegrasikan kearifan- kearifan lokal tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus agar menghasilkan informasi yang holistik mengenai bagaimana program Live In bisa menjadi sebuah upaya implementasi pembelajaran berbasis kearifan lokal yang bisa diadaptasi di sekolah dengan menganalisis perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasinya sekaligus mendapatkan informasi yang holistik mengenai hasil dari Program Live In yang didapatknan oleh siswa yaitu pengembangan modal sosial dan toleransi siswa. Penelitian ini melibatkan pihak SMA Santa Maria 1 Bandung diantaranya guru-guru sebagai penanggung jawab program dan siswa-siswi kelas 10 sebagai peserta program Live In hingga pada akhirnya, di dalam penelitian ini ditemukan bahwa hasil dari temuan yang ada di lapangan menunjukkan beberapa hasil, diantaranya adalah (1) Progam Live In sebagai pembelajaran berbasis kearifan lokal terintegrasi dengan mata pelajaran sosiologi kelas 10 pada muatan kompetensi dasar 3.3 yang membahas tentang identitas diri, sosialisasi, nilai dan norma sosial, (2) Langkah-langkah dalam merancang program Live In sebagai pembelajaran berbasis kearifan lokal mencakup identifikasi budaya lokal, merancang program budaya lokal, pembelajaran kolaborasi dan evaluasi program, (3) Program Live In mampu mengembangkan sikap toleransi dan modal sosial siswa, diantaranya dengan munculnya jaringan sosial diantara siswa-siswi dengan Masyarakat Kampung Adat Cireundeu, munculnaya kepercayaan satu sama lain, mendorong kerjasama lanjutan diantara siswa-siswi dan Masyarakat Kampung Adat Cireundeu, muncul sikap menghargai keyakinan dan menunjukkan sikap kepedulian dan penghargaan kepada orang lain tanpa menghiraukan perbedaan latar belakang. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi sumber yang relevan, ataupun pemantik ide untuk penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan pengembangan pembelajaran berbasis kearifan lokal, modal sosial dan sikap toleransi. Kata Kunci : Pembejalaran Berbasis Kearifan Lokal, Modal Sosial, Toleransi. ABSTRACT It needs to be realized that education cannot be separated from the culture that exists in society. The Law of the Republic of Indonesia Year 2003 concerning the National Education System in Chapter 1 General Provisions article 1 paragraph 16 states that "Community-based education is the implementation of education based on the religious, social, cultural, aspirations, and potential characteristics of the community as a manifestation of education from, by, and for the community. On the one hand, this local wisdom-based learning is also in line with the Merdeka Curriculum promoted by the Minister of Education, Culture and Technology, Nadiem Makarim, which is certainly considered important with all its benefits, one of which is useful in developing students' social capital and tolerance. This study examines more deeply the importance of integrating local wisdom in learning at SMA Santa Maria 1 Bandung in the Live In program at the Cireundeu Indigenous Village Community at the 10th grade high school level as an effort to create learning that fosters a sense of love for local diversity in developing social capital and tolerance attitudes in students and how the teacher steps in integrating this local wisdom. This research uses a qualitative approach with a case study method in order to produce holistic information about how the Live In program can be an effort to implement local wisdom-based learning that can be adapted in schools by analyzing planning, implementation to evaluation and getting holistic information about the results of the Live In Program obtained by students, namely the development of social capital and tolerance attitudes of students. This research involved Santa Maria 1 Bandung High School including the teacher as the person in charge of the program and class X students as participants of the Live In program so that in the end this research obtained findings in the field that showed several results, including (1) Live In Program as local wisdom-based learning is integrated with class X sociology subjects in the content of basic competency 3. (2) The Live In program as local wisdom-based learning is integrated with class X sociology subjects in the content of basic competencies 3.3 which discusses self-identity, socialization, social values and norms, (2) The steps in designing the Live In program as local wisdom-based learning include identifying local culture, designing local culture programs, collaborative learning, (3) The Live In program is able to develop tolerance and social capital of students, including the emergence of social networks between students and the Cireundeu Indigenous Village Community, the emergence of mutual trust, encouraging sustainable cooperation between students and the Cireundeu Indigenous Village Community, respecting beliefs and showing care and respect for others regardless of background differences. It is hoped that this research can be a relevant source, or a spark of ideas for further research related to the development of local wisdom-based learning, social capital and tolerance attitudes. Keywords : Local Wisdom-Based Learning, Social Capital, Social Tolerance.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID Sinta Dosen Pembimbing: |
Uncontrolled Keywords: | Pembejalaran Berbasis Kearifan Lokal, Modal Sosial, Toleransi. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sosiologi |
Depositing User: | Hilman Syihabuddin |
Date Deposited: | 22 May 2023 00:00 |
Last Modified: | 22 May 2023 00:00 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/90326 |
Actions (login required)
View Item |