Syahrial Fahmi, - (2023) PEMANFAATAN CITRA SENTINEL-2A MULTI TEMPORAL UNTUK PEMETAAN PRIORITAS REHABILITASI LAHAN HUTAN KRITIS MENGGUNAKAN ANALISIS FOREST CANOPY DENSITY DI KECAMATAN BELINYU KABUPATEN BANGKA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SIG_1902721_SYAHRIAL FAHMI_Title.pdf Download (455kB) |
|
Text
S_SIG_1902721_SYAHRIAL FAHMI_Chapter1.pdf Download (269kB) |
|
Text
S_SIG_1902721_SYAHRIAL FAHMI_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (466kB) |
|
Text
S_SIG_1902721_SYAHRIAL FAHMI_Chapter3.pdf Download (630kB) |
|
Text
S_SIG_1902721_SYAHRIAL FAHMI_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (7MB) |
|
Text
S_SIG_1902721_SYAHRIAL FAHMI_Chapter5.pdf Download (89kB) |
|
Text
S_SIG_1902721_SYAHRIAL FAHMI_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
Abstract
Kecamatan Belinyu merupakan kecamatan penghasil timah terbesar di Kabupaten Bangka. Hal ini kemudian menjadikan pertambangan di Kecamatan Belinyu tumbuh tanpa terkendali dan pengawasan terhadap lingkungan tidak terlihat sehingga dampak lingkungan dari penambangan timah mengakibatkan perubahan alih fungsi lahan hutan yang sangat berpengaruh terhadap munculnya lahan kritis. Bahkan menurut BPS Bangka Belitung pada tahun 2016 kerusakan hutan secara keseluruhan di Bangka Belitung yang diakibatkan dari aktivitas penambangan timah sebesar 90 ribu hektar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan kerapatan kanopi hutan di Kecamatan Belinyu berdasarkan metode penginderaan jauh yaitu Forest Canopy Density pada citra Sentinel-2A dengan analisis multiwaktu pada tahun 2016 dan 2022. Tujuan penelitian berikutnya adalah memetakan persebaran lahan kritis di Kecamatan Belinyu dengan metode analisis spasial untuk menentukan daerah prioritas rehabilitasi hutan kritis di Kecamatan Belinyu. Parameter dalam menentukan persebaran lahan kritis adalah penggunaan lahan, tingkat erosi, kemiringan lereng dan manajemen hutan. Berdasarkan penelitian, pengolahan FCD menggunakan Sentinel-2A tahun 2022 memiliki akurasi 86%. Perubahan kanopi hutan selama tahun 2016 dan 2022 menunjukan perubahan kerapatan kanopi hutan yang paling luas pada kelas kerapatan rendah 1-10% menurun dari 14.768,1 Ha menjadi 1.561,54 Ha yaitu, sebesar 13.206,56 Ha. Sedangkan hasil pemetaan lahan kritis menunjukan tingkat kondisi lahan potensial kritis dan agak kritis mendominasi di Kecamatan Belinyu seluas 26.808,931 (Ha) dan 21.945,27 (Ha). Hasil pemetaan lahan kritis kemudian digunakan sebagai prioritas rehabilitasi lahan hutan kritis di Kecamatan Belinyu. Untuk wilayah prioritas rehabilitasi berada di Desa Riding Panjang dan Desa Gunung Muda dengan luas lahan kritis sebesar 561,78 Ha, dan 396,07 Ha. Belinyu District is the largest tin-producing district in Bangka Regency. This then makes mining in Belinyu District grow uncontrollably and monitoring of the environment is not visible so that the environmental impact of tin mining results in changes in the conversion of forest land which is very influential on the emergence of critical land. In fact, according to BPS Bangka Belitung in 2016 overall forest damage in Bangka Belitung resulting from tin mining activities amounted to 90 thousand hectares. This study aims to analyze changes in Forest Canopy Density in Belinyu District based on remote sensing methods, namely Forest Canopy Density on Sentinel-2A imagery with multi-time analysis in 2016 and 2022. The next research objective is to map the distribution of critical land in Belinyu District using spatial analysis methods to determine priority areas for rehabilitation of critical forests in Belinyu District. The parameters in determining the distribution of critical land are land use, erosion rate, slope and forest management. Based on research, FCD processing using Sentinel-2A in 2022 has an accuracy of 86%. Changes in the forest canopy during 2016 and 2022 show changes in Forest Canopy Density that are the most extensive in the low-density class of 1-10%, decreasing from 14,768.1 Ha to 1,561.54 Ha, that is, 13,206.56 Ha. While the results of critical land mapping show the level of potentially critical and somewhat critical land conditions dominates in Belinyu District with an area of 26,808.931 (Ha) and 21,945.27 (Ha). The results of the mapping of critical land are then used as a priority for the rehabilitation of critical forest land in Belinyu District. The priority areas for rehabilitation are Riding Panjang Village and Gunung Muda Village with critical land areas of 561.78 Ha and 396.07 Ha.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | Link Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=Q9ei-EgAAAAJ&hl=en ID SINTA Dosen Pembimbing: Lili Somantri : 5995390 Riki Ridwana : 6659655 |
Uncontrolled Keywords: | Forest Canopy Density, Lahan Kritis, Kanopi Hutan, Penginderaan Jauh |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sains Informasi Geografi |
Depositing User: | Syahrial Fahmi |
Date Deposited: | 17 Apr 2023 07:20 |
Last Modified: | 17 Apr 2023 07:20 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/89683 |
Actions (login required)
View Item |