Bima Satria Irvano, - (2023) ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA PANGKALPINANG BERBASIS CITRA SPOT-7 DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_S_SIG_1900809_Title.pdf Download (1MB) |
|
Text
S_S_SIG_1900809_Chapter1.pdf Download (477kB) |
|
Text
S_S_SIG_1900809_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (564kB) |
|
Text
S_S_SIG_1900809_Chapter3.pdf Download (1MB) |
|
Text
S_S_SIG_1900809_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (5MB) |
|
Text
S_S_SIG_1900809_Chapter5.pdf Download (272kB) |
|
Text
S_S_SIG_1900809_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Kota Pangkalpinang adalah ibukota dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sejak awal terbentuk sudah dijadikan sebagai pusat berbagai kegiatan masyarakat dan pemerintahan sehingga pertumbuhan penduduk yang meningkat setiap tahun menyebabkan terjadinya banyak perubahan penggunaan lahan untuk memenuhi kebutuhan penduduk. Kawasan pembangunan lahan yang tidak terkendali akan membuat masalah dalam penataan ruangnya, yaitu akan timbul lahan yang fungsinya tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan membuat nilai lahan berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan penggunaan lahan, bagaimana kesesuaian antara penggunaan lahan pada peta dengan rencana yang sudah ditetapkan, dan apa yang menjadi faktor kesesuaian penggunaan lahan di Kota Pangkalpinang. Penelitian menggunakan Penginderaan Jauh untuk interpretasi klasifikasi lahan dengan metode digitasi on screen citra SPOT-7 dan Sistem Informasi Geografis untuk analisis spasial kesesuaian penggunaan lahan dengan RTRW. Hasil dari penelitian ini berupa perubahan penggunaan lahan Kota Pangkalpinang tahun 2013-2021 dengan luas perubahan 36,68% atau 3836,1 ha dari luas Kota Pangkalpinang. Kecamatan Gabek mengalami perubahan terbesar yaitu 49,16% atau 992,7 ha dan Kecamatan Pangkal Balam mengalami perubahan terkecil yaitu 14,17% atau 66,32 ha. Kesesuaian penggunaan lahan pada Kota Pangkalpinang tahun 2021 terhadap RTRW Kota Pangkalpinang tahun 2011-2030 adalah sebesar 49,31% atau dengan luas 5.156,23 ha dari total luas Kota Pangkalpinang. Sedangkan untuk ketidaksesuaian penggunaan lahan pada Kota Pangkalpinang tahun 2021 terhadap RTRW Kota Pangkalpinang tahun 2011-2030 adalah sebesar 50,69% atau dengan luas 5.301,24 ha. Kecamatan Rangkui memiliki kesesuaian tertinggi yaitu 73,83% atau 371,4 ha dan Kecamatan Bukit Intan memiliki kesesuaian terendah yaitu 39,24% atau 1.404,55 ha. Penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk pemerintah Kota Pangkalpinang dalam mengambil kebijakan baru atau mengevaluasi untuk pembangunan kedepannya agar tetap berkelanjutan. Pangkalpinang City is the capital of Bangka Belitung Islands Province. Since its inception, it has been used as a center for various community activities and governance so that population growth increases every year causing many land use changes to meet needs inhabitant. Uncontrolled land development areas will create problems in its spatial arrangement, that is, there will arise land whose function is not suitable with the Regional Spatial Plan (RTRW) and reducing the value of the land. Research using Remote Sensing for interpretation of land classification by on-screen digitization method of SPOT-7 images and systems Geographic Information for spatial analysis of land use suitability with RTRW. The results of this study are in the form of land use changes in Pangkalpinang City in 2013-2021 with a change area of 36.68% or 3836.1 ha of the city area Pangkalpinang. Gabek District experienced the largest change, 49.16% or 992.7 ha and Pangkal Balam District experienced the smallest change, 14.17% or 66.32 ha. Land use suitability in Pangkalpinang City in 2021 for the RTRW of Pangkalpinang City in 2011-2030 is 49,31% or with an area of 5156,23 ha of the total area of Pangkalpinang City. As for the discrepancy in land use in Pangkalpinang City in the year 2021 against the RTRW of Pangkalpinang City in 2011-2030 is 50,69% or with an area of 5.301,24 ha. Rangkui District has the highest suitability of 73,83% or 371,4 ha and Bukit Intan District has the lowest suitability of 39,24% or 1.404,55 ha. This research can be used as a recommendation for Pangkalpinang City government in taking new policies or evaluating for future development to remain sustainable.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID Sinta Dosen Pembimbing: Nandi : 257576 Shafira Himayah : 6114986 |
Uncontrolled Keywords: | Penggunaan lahan, RTRW, PJ, SIG, Kesesuaian, SPOT-7 |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sains Informasi Geografi |
Depositing User: | Bima Satria Irvano |
Date Deposited: | 13 Mar 2023 08:11 |
Last Modified: | 13 Mar 2023 08:11 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/89086 |
Actions (login required)
View Item |