Afdhal Kusumanegara, - (2022) Konfesi Kultural dalam Wacana Hukum Pengadilan Agama: Formulasi Edukasi Linguistik Forensik. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D_LING_1707517_Title.pdf Download (378kB) |
|
Text
D_LING_1707517_Chapter 1.pdf Download (187kB) |
|
Text
D_LING_1707517_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (482kB) |
|
Text
D_LING_1707517_Chapter 3.pdf Download (273kB) |
|
Text
D_LING_1707517_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (894kB) |
|
Text
D_LING_1707517_Chapter 5.pdf Download (59kB) |
|
Text
D_LING_1707517_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (380kB) |
Abstract
Pengadilan Agama merupakan sistem hukum yang sah di Indonesia. Sistem hukum ini memenuhi kriteria dalam fokus linguistik forensik karena berasal dari kasus hukum dan memiliki proses pelibatan penggunaan bahasa tertentu dalam persidangan (bahasa dalam proses hukum). Pelibatan aspek kultural dominan ditemukan dalam konteks hukum Pengadilan Agama, sehingga memiliki dampak pada proses pengadilan. Dari permasalahan tersebut, penelitian bertujuan untuk mengungkap aspek kultural dan aspek edukasi dalam wacana hukumnya. Penelitian dilakukan di Pengadilan Agama Watansoppeng dan Pengadilan Agama Pekanbaru dengan 3 persidangan berbeda. Data utama penelitian berupa tuturan persidangan yang ditranskripsi. Penggunaan pernyataan naratif dianalisis dengan teori analisis pernyataan naratif yang terbagi ke dalam 5 kategori (waktu, tempat, urutan, gambaran, & pernyataan lain). Majelis hakim, pemohon, dan saksi dalam persidangan Pengadilan Agama cenderung menggunakan teknik penggunaan pernyataan-pernyataan naratif tertentu. Pernyataan-pernyataan naratif tersebut memiliki aspek kultural baik yang diproduksi oleh Majelis Hakim maupun peserta sidang. Aspek-aspek kultural tersebut yakni bukti kultural (3,7%), informasi kultural (37%) dan pertimbangan kultural (59,3%). Persentase pelibatan aspek kultural menunjukkan Pengadilan Agama cenderung menggunakan pertimbangan dalam proses penyelesaian perkara. Pelibatan aspek kultural tersebut didukung oleh posisi Majelis Hakim sebagai pemimpin forum persidangan dengan mengendalikan arah percakapan dan menentukan topik pembicaraan sebagai bentuk dominasi namun tetap interaktif. Saksi berkolaborasi dengan Pemohon/Penggugat menggunakan pernyataan naratif yang memuat aspek-aspek kultural untuk menyanggah atau meyakinkan majelis hakim. Sebaliknya, Majelis Hakim menggunakan model pernyataan serupa untuk mengendalikan proses persidangan. Tindak tutur hukum yang digunakan dalam wacana persidangan Pengadilan Agama menunjukkan hal serupa. Tindak tutur hukum dalam persidangan Pengadilan Agama berupa kalimat menjanjikan (promising) 4, kalimat menawarkan (offering) 6, kalimat menolak (denying) 5, kalimat menyetujui (agreeing) 10, kalimat memperingatkan (warning) 10, dan kalimat meminta maaf (apologizing) 1. Tindak tutur yang tidak memiliki data adalah kalimat mengancam (threatening). Hal ini menunjukkan bahwa Pengadilan Agama tidak bersifat represif. Temuan tersebut juga dibuktikan dengan eksistensi faktor-faktor edukasi dalam persidangan Pengadilan Agama. Pelibatan aspek kultural dalam wacana persidangan Pengadilan Agama dalam bentuk pernyataan naratif memiliki fungsi-fungsi edukasi hukum. Fungsi edukasi berupa; (1) fungsi bimbingan, (2) fungsi kebajikan, (3) fungsi pemberian wawasan, (4) kepentingan sosial, dan (5) fungsi kepercayaan masyarakat. Kontribusi edukasi dalam wacana hukum Pengadilan Agama menunjukkan eksistensi bahasa dalam edukasi hukum sebagai formulasi baru dalam linguistik forensik dengan pernyataan edukatif.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?user=ImAvd_AAAAAJ&hl=id |
Uncontrolled Keywords: | pengadilan agama, aspek kultural, wacana hukum, edukasi hukum, linguistik forensik |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Linguistik S-3 |
Depositing User: | Afdhal Kusumanegara |
Date Deposited: | 06 Jan 2023 01:32 |
Last Modified: | 06 Jan 2023 01:32 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/86806 |
Actions (login required)
View Item |