Ernie Bertha Nababan, - (2013) PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA PADA MASYARAKAT DWIBAHASAWAN BATAK PERANTAU KOTA BANDUNG SERTA MODEL PEMBINAANNYA. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terjadi mengenai
penggunaan kosakata bahasa Indonesia masyarakat dwibahasawan yang sering
disalahpahami oleh lawan tutur. Hal itu dipengaruhi oleh tekanan nada dan
intonasi suara yang terkesan kasar. Intonasi dan pilihan kata yang digunakan
dipengaruhi oleh bahasa pertama yaitu bahasa Batak. Bahasa pertama
berpengaruh pada bahasa kedua ketika seorang penutur tidak dapat menggunakan
kedua bahasa tersebut dengan tepat dan sesuai dengan konteksnya. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk (I) mendeskripsikan sikap bahasa masyarakat
dwibahasawan Batak Perantau di kota Bandung, (2) mendeskripsikan bentuk
bentuk kosakata yang digunakan oleh masyarakat dwibahawan Batak perantau
kota Bandung (3) mendeskripsikan bentuk-bentuk alih kode dan campur kode
dalam penggunaan Bahasa Indonesia oleh penutur Batak ketika berkomunikasi
dengan sesama Batak dan non Batak, dan ( 4) menawarkan sebuah metode untuk
menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa daerah dan bahasa Indonesia
masyarakat dwibahasawan Batak Perantau kota Bandung khususnya kalangan
pemuda.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis yang diharapkan
dapat mengungkapkan penggunaan kosakata bahasa Indonesia pada masyarakat
Batak perantau kota Bandung.
Berdasarkan basil pengolahan clan analisis data, diperoleh hasil sebagai
berikut.
1. Sikap terhadap bahasa pertamanya, yaitu bahasa Batak tergolong negatif. Hal
ini dibuktikan dengan presentasi penggunaan bahasa Batak yang berada pada
skala jarang atau 27 ,5%. Selain itu, penggunaan bahasa Batak belum
memerhatikan kaidah dan penggunaan bahasa Batak
2. Sikap terhadap bahasa Indonesia berada pada skala se/alu, yaitu 54,37 %. Dan
hasil pada aspek kebanggaan dan kesadaran tergolong tinggi meski belum
tercermin dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
dengan konteksnya.
3. Kosakata yang digunakan masyarakat dwibahasawan Batak perantau kota
Bandung masih dipengaruhi oleh bahasa pertama dan komunitasnya. Hal ini
terlihat dengan seringnya terjadi alih kode dan campur kode ketika
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan Batak maupun non
Batak.
4. Model pembinaan ditawarkan adalah model pembinaan berdasarkan konsep
andragogi.
Berdasarkan temuan dan basil penelitian, seyogiyanya masyarakat
dwibahasawan dapat menunjukkan dan mempertahankan sikap yang positif
terhadap bahasa pertama dan bahasa keduanya.
![]() |
Text
T_BIND_1103464_Title.pdf Download (700kB) |
![]() |
Text
T_BIND_1103464_Chapter1.pdf Download (426kB) |
![]() |
Text
T_BIND_1103464_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
![]() |
Text
T_BIND_1103464_Chapter3.pdf Download (504kB) |
![]() |
Text
T_BIND_1103464_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
![]() |
Text
T_BIND_1103464_Chapter5.pdf Download (609kB) |
![]() |
Text
T_BIND_1103464_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | dwibahasawan, batak, perantau, bandung |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-2 |
Depositing User: | Mrs. Santi Santika |
Date Deposited: | 27 Dec 2022 07:30 |
Last Modified: | 27 Dec 2022 07:30 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/86595 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |